Menteri Pendidikan Ubah Sistem Guru Mengajar 24 Jam Dalam Seminggu Di Seluruh Indonesia

Jakarta — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Abdul Mu’ti, mengumumkan perubahan besar dalam sistem pengajaran di seluruh Indonesia. Mulai tahun ajaran 2025, para guru di Indonesia diwajibkan untuk mengajar selama 24 jam dalam seminggu, sebuah kebijakan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

Menurut Abdul Mu’ti, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan menciptakan interaksi yang lebih intens antara guru dan siswa. Dengan mengurangi beban administrasi yang tidak perlu, para guru diharapkan dapat lebih fokus pada proses belajar mengajar di kelas. “24 jam dalam seminggu memberikan kesempatan bagi guru untuk memperdalam materi pelajaran, lebih banyak berinteraksi dengan siswa, serta memberi perhatian lebih kepada perkembangan mereka,” ungkap Nadiem dalam konferensi pers.

Walaupun guru diwajibkan mengajar selama 24 jam per minggu, waktu pengajaran ini akan diatur secara fleksibel. Guru dapat memilih hari dan jam yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan, sehingga tetap ada ruang untuk kegiatan lain seperti pengembangan profesional dan istirahat. Kebijakan ini memberikan fleksibilitas kepada sekolah untuk menyesuaikan dengan kondisi lokal masing-masing, termasuk daerah-daerah terpencil.

Perubahan ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap kurikulum dan cara pengajaran di seluruh Indonesia. Dengan waktu yang lebih banyak untuk mengajar, guru akan memiliki kesempatan untuk lebih fokus pada pengajaran berbasis kompetensi, serta memberikan perhatian ekstra kepada siswa yang membutuhkan bantuan lebih. Pemerintah juga berencana untuk memberikan pelatihan tambahan bagi guru agar mereka dapat mengelola waktu dan materi pelajaran dengan lebih efektif.

Meski kebijakan ini mendapat sambutan positif dari banyak pihak, termasuk orang tua dan siswa yang berharap kualitas pengajaran semakin baik, beberapa guru mengungkapkan kekhawatiran tentang peningkatan beban kerja. Beberapa guru menilai bahwa penyesuaian dengan sistem baru ini memerlukan persiapan yang matang, terutama dalam hal kurikulum dan dukungan sumber daya. Pemerintah berjanji akan terus memantau implementasi kebijakan ini dan memberikan dukungan penuh kepada guru untuk mempermudah transisi.

Dengan kebijakan ini, Menteri Pendidikan berharap dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman, serta memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *