Tag Archives: Berita Utama

https://solfestofficial.com

Bahaya Mukbang Berlebihan: TikToker Terkenal Meninggal Dunia

Seorang konten kreator asal Turki, Efecan Kultur, dilaporkan meninggal dunia pada 7 Maret 2025 setelah berjuang melawan komplikasi kesehatan akibat obesitas. Pria berusia 24 tahun ini dikenal luas melalui platform TikTok, di mana ia kerap mengunggah video mukbang—tren makan dalam jumlah besar yang kini populer di berbagai belahan dunia.

Kultur sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama tiga bulan, namun kesehatannya terus memburuk akibat kelebihan berat badan yang dialaminya. Kejadian ini kembali menjadi pengingat akan bahaya makan berlebihan dan dampaknya terhadap kesehatan.

Fenomena Mukbang dan Risikonya

Mukbang adalah tren yang berasal dari Korea Selatan, di mana seseorang merekam dirinya sedang mengonsumsi makanan dalam porsi besar untuk menarik perhatian audiens. Konten ini semakin banyak digemari karena dianggap menghibur, tetapi di sisi lain, kebiasaan ini memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan.

Menurut ahli gizi dari MD Anderson, Erma Levy, tubuh manusia membutuhkan sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang ke otak. Namun, dalam sesi mukbang, seseorang cenderung terus makan tanpa memperhatikan rasa kenyang, sehingga berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Berikut adalah beberapa efek negatif dari makan berlebihan yang dapat berdampak jangka pendek maupun panjang:

1. Ketidaknyamanan di Perut

Saat seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, perut akan mengembang lebih besar dari ukuran normalnya. Hal ini menekan organ di sekitarnya dan menyebabkan perasaan tidak nyaman, bahkan bisa menimbulkan kelelahan, lesu, atau mengantuk.

2. Kembung dan Produksi Gas Berlebihan

Gas adalah produk sampingan alami dari proses pencernaan. Namun, konsumsi makanan yang berlebihan dapat meningkatkan produksi gas yang berlebihan, membuat seseorang merasa kembung dan tidak nyaman.

3. Mulas dan Refluks Asam

Lambung memproduksi asam klorida untuk membantu pencernaan. Jika jumlah makanan terlalu banyak, asam ini bisa naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan mulas dan refluks asam. Terlalu sering mengalami kondisi ini dapat menyebabkan iritasi dan gangguan lambung yang lebih serius.

4. Stres Metabolik

Saat seseorang makan dalam jumlah besar, metabolisme tubuh akan meningkat untuk membakar kalori ekstra. Ini bisa menyebabkan rasa panas, keringat berlebihan, bahkan pusing karena tubuh bekerja lebih keras dari biasanya.

5. Beban Berlebih pada Organ

Organ-organ pencernaan, seperti pankreas dan hati, harus bekerja lebih keras untuk memproses makanan dalam jumlah besar. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu gangguan metabolisme, resistensi insulin, hingga risiko penyakit diabetes tipe 2.

Dampak Jangka Panjang Makan Berlebihan

Ketika seseorang terus mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar, tubuh akan menyimpan kelebihan energi tersebut sebagai lemak. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka risiko mengalami obesitas semakin tinggi.

Obesitas sendiri dapat meningkatkan peluang terkena berbagai penyakit kronis, seperti:

  • Diabetes tipe 2
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Penyakit jantung
  • Gangguan pencernaan
  • Beberapa jenis kanker

Selain itu, pola makan berlebihan juga dapat mengganggu kualitas tidur. Ritme sirkadian, yang mengatur siklus tidur, akan terganggu akibat ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh pola makan yang tidak teratur. Akibatnya, seseorang bisa mengalami gangguan tidur dan sulit mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Pelajaran dari Kasus Efecan Kultur

Kematian Efecan Kultur menjadi peringatan bagi banyak orang tentang bahaya makan berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan. Meski mukbang populer sebagai konten hiburan, penting bagi para pelaku dan penonton untuk menyadari risiko di baliknya.

Mengonsumsi makanan secara seimbang dan memperhatikan kesehatan pencernaan adalah langkah penting untuk mencegah masalah kesehatan di masa depan. Jika kebiasaan makan berlebihan dibiarkan tanpa pengawasan, risiko penyakit kronis dan komplikasi serius bisa semakin meningkat.

Momen ini juga menjadi pengingat bagi para kreator konten untuk lebih bijak dalam membuat tren yang dapat berdampak pada kesehatan banyak orang.

70% Kasus Kanker Payudara Ditemukan pada Stadium Lanjut, Apa Penyebabnya?

Kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker yang memiliki angka deteksi yang memprihatinkan di Indonesia. Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (2022), hampir 70% dari kasus kanker payudara baru terdeteksi pada tahap lanjut. Padahal, jika terdeteksi sejak dini, peluang kesembuhan dan kelangsungan hidup dapat meningkat hingga 98%. Sayangnya, banyak perempuan di Indonesia yang terlambat melakukan pemeriksaan, karena berbagai faktor seperti stigma sosial, ketakutan terhadap prosedur medis, atau kurangnya pemahaman tentang pentingnya deteksi dini.

Di tengah tantangan tersebut, Fujifilm Indonesia bersama MedicElle Clinic meluncurkan program inovatif bernama “Cancer-Free Towards a Healthy Family” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan payudara dan deteksi dini kanker payudara. Program ini menawarkan mammografi 3D secara gratis bagi 100 perempuan yang berkesempatan mengikuti pemeriksaan antara 1 hingga 15 November 2025, dengan hasilnya akan diumumkan pada 23 November.

Teknologi Mammografi Digital Berbasis Kecerdasan Buatan

Salah satu tantangan utama dalam pemeriksaan kanker payudara adalah ketakutan terhadap rasa sakit yang sering kali disebabkan oleh prosedur mammografi tradisional. Namun, dengan teknologi mammografi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Fujifilm, pengalaman pemeriksaan kini menjadi lebih nyaman. Teknologi ini tidak hanya meminimalkan ketidaknyamanan, tetapi juga meningkatkan akurasi deteksi dan mengurangi paparan radiasi, yang pada gilirannya dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat bagi pasien.

Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia, Masato Yamamoto, menjelaskan bahwa layanan kesehatan adalah hak setiap orang. “Kami ingin mengubah cara perempuan melihat pemeriksaan kanker payudara. Kami ingin memastikan bahwa prosesnya tidak menakutkan, mudah diakses, dan memberikan pengalaman yang nyaman,” ujar Masato. “Kami berharap program ini dapat membantu mengurangi angka keterlambatan deteksi, yang sayangnya masih sangat tinggi di Indonesia,” tambahnya.

Menjadi Inspirasi: Kisah Perempuan yang Merasa Terbantu

Salah satu peserta program ini, Ratna Setyarahajoe, mengungkapkan bagaimana ia merasa lebih tenang setelah menjalani pemeriksaan. Ratna, yang memiliki riwayat kanker dalam keluarganya, merasa khawatir namun tetap ingin memastikan tubuhnya sehat. “Saya merasa sangat bersyukur, tidak ada rasa sakit atau canggung sama sekali. Alat yang digunakan disesuaikan, sehingga prosesnya menjadi jauh lebih mudah,” ujar Ratna. Program ini bukan hanya memberi kesempatan untuk mendapatkan pemeriksaan gratis, tetapi juga memberi rasa aman dan nyaman dalam proses deteksi dini, yang sebelumnya sering kali menjadi momok bagi banyak perempuan.

Kolaborasi untuk Mencapai Tujuan Bersama

Fujifilm Indonesia tidak hanya berhenti di program ini, tetapi juga terus memperluas inisiatifnya. Selain bekerja sama dengan MedicElle Clinic, Fujifilm juga menjalin kemitraan dengan berbagai institusi kesehatan terkemuka di Indonesia, seperti Mandaya Puri Hospital dan Universitas Udayana. Program ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak perempuan dengan menyediakan layanan pemeriksaan gratis dan sesi edukasi kesehatan yang lebih luas.

Handra Effendi, Direktur PT Fujifilm Indonesia, menyatakan bahwa keberhasilan deteksi dini kanker payudara sangat bergantung pada kerjasama banyak pihak. “Kolaborasi ini merupakan bukti komitmen kami dalam memastikan lebih banyak perempuan di Indonesia memiliki akses untuk melakukan deteksi dini. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan memberi kesempatan lebih banyak perempuan untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan panjang,” ujarnya.

Menyelamatkan Nyawa, Memberikan Harapan

Deteksi dini kanker payudara adalah langkah pertama yang krusial dalam melawan penyakit ini. Namun, selain menyelamatkan nyawa, deteksi dini juga memberi perempuan kendali lebih besar atas kesehatan mereka, serta membantu mereka menjalani hidup yang lebih berkualitas. Dengan adanya lebih banyak inisiatif seperti program dari Fujifilm dan MedicElle Clinic ini, diharapkan semakin banyak perempuan yang berani melakukan pemeriksaan dan memperpanjang usia mereka dengan cara yang lebih sehat.

Melalui program “Cancer-Free Towards a Healthy Family”, perempuan di Indonesia kini memiliki kesempatan lebih besar untuk menghindari keterlambatan deteksi, serta mendapatkan dukungan dalam mengelola kesehatan tubuh mereka. Semua ini adalah bagian dari upaya kolektif untuk memastikan bahwa tidak ada perempuan yang merasa kesepian atau takut dalam perjuangan mereka melawan kanker payudara.

Tak Hanya Segar, Ini 7 Manfaat Blewah untuk Kesehatan

Blewah menjadi salah satu buah yang identik dengan bulan Ramadan. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuatnya sering dijadikan pilihan utama untuk takjil saat berbuka puasa. Namun, selain memberikan sensasi kesegaran, buah ini juga menyimpan beragam manfaat kesehatan, mulai dari menjaga sistem pencernaan hingga berpotensi melindungi tubuh dari penyakit kronis.

Berikut sejumlah manfaat luar biasa dari buah blewah yang sayang untuk dilewatkan:

1. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Blewah memiliki kandungan serat dan air yang tinggi, sehingga sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan. Konsumsi buah ini dapat membantu mencegah sembelit dan memperlancar proses pencernaan. Serat dalam blewah juga mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

2. Baik untuk Kesehatan Mata

Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam blewah berfungsi sebagai antioksidan yang membantu melindungi mata dari paparan sinar biru (blue light). Zat ini juga berperan dalam mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan seiring bertambahnya usia.

3. Mengurangi Risiko Asma

Blewah mengandung beta karoten, yang menurut penelitian dapat membantu mengurangi risiko terkena asma di kemudian hari. Selain itu, vitamin C dan antioksidan dalam blewah juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan pada saluran pernapasan.

4. Menstabilkan Tekanan Darah

Buah ini kaya akan kalium, mineral yang berfungsi menjaga keseimbangan kadar natrium dalam tubuh. Dengan mengontrol kadar natrium, kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, kandungan serat, vitamin C, dan kolin dalam blewah turut mendukung kesehatan jantung.

5. Mencegah Dehidrasi

Saat menjalani puasa, tubuh rentan mengalami dehidrasi akibat kurangnya asupan cairan. Blewah, yang mengandung lebih dari 90% air, menjadi pilihan ideal untuk menjaga hidrasi tubuh. Selain air, buah ini juga mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium, yang penting untuk keseimbangan cairan dalam tubuh.

6. Menjaga Kesehatan Kulit dan Rambut

Kandungan vitamin A dalam blewah berperan dalam regenerasi sel, termasuk sel kulit dan rambut. Selain itu, vitamin C yang terkandung dalam buah ini membantu produksi kolagen, protein penting yang menjaga elastisitas kulit serta memperkuat struktur rambut. Dengan mengonsumsi blewah secara rutin, kulit akan tampak lebih sehat dan rambut lebih kuat.

7. Berpotensi Mengurangi Risiko Kanker

Blewah mengandung beta karoten, tokoferol, dan antioksidan lainnya yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam blewah dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru dan prostat. Selain itu, kandungan serat dalam buah ini juga diyakini mampu mengurangi risiko kanker kolorektal.

Kesimpulan

Blewah bukan hanya sekadar buah segar untuk berbuka puasa, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Dengan kandungan nutrisi yang kaya, mulai dari serat, vitamin, hingga antioksidan, buah ini dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mata, kulit, hingga mengurangi risiko penyakit kronis. Jadi, jangan ragu untuk menjadikan blewah sebagai bagian dari menu sehat selama bulan Ramadan!

BPJS Kesehatan Klarifikasi Soal Obat Kanker Payudara yang Tak Lagi Dicover

Jagat media sosial tengah diramaikan oleh kabar yang menyebutkan bahwa BPJS Kesehatan tidak lagi menanggung biaya obat kanker payudara mulai Februari 2025. Isu ini mencuat setelah seorang pengguna akun X dengan nama @na**a membagikan utas yang mengisahkan pengalaman temannya yang sedang menjalani pengobatan kanker payudara.

Dalam unggahannya, ia mengungkapkan bahwa salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara, yakni Avestrant (Fulvestrant), disebut tidak lagi ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Kemarin ngobrol sama teman yang hidup dengan kanker payudara, per Februari salah satu obat injeksinya (Avestrant) sudah tidak dicover BPJS. Harga satu dosisnya sekitar Rp3 juta, dan dia harus mendapatkan dua kali dosis dalam sekali injeksi,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

BPJS Kesehatan Pastikan Obat Kanker Payudara Masih Ditanggung

Menanggapi informasi yang beredar, Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Rizzky Anugrah, menegaskan bahwa pengobatan kanker payudara tetap dijamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan demikian, pasien yang tengah menjalani terapi kanker tetap bisa memperoleh pengobatan tanpa khawatir akan biaya tinggi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa daftar obat-obatan yang ditanggung BPJS Kesehatan, termasuk obat kanker payudara, telah diatur dalam Formularium Nasional (Fornas).

“Formularium Nasional menjadi acuan dalam pemberian obat bagi peserta JKN.”

Rizzky juga mengimbau masyarakat untuk mengecek langsung daftar obat yang ditanggung BPJS melalui situs resmi Fornas yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan RI.

“Seluruh informasi terkait obat yang masuk dalam Fornas dapat diakses oleh masyarakat melalui laman https://e-fornas.kemkes.go.id/about.php,”* jelasnya.

Obat Avestrant (Fulvestrant) Masih Masuk Dalam Daftar Obat BPJS

Berdasarkan data Formularium Nasional (Fornas), obat Fulvestrant injeksi, yang juga dikenal dengan nama Avestrant, masih termasuk dalam daftar obat yang dijamin BPJS Kesehatan. Obat ini masuk dalam kategori antineoplastik dan imunomodulator, subkelas terapi endokrin, serta antagonis hormon dan senyawa sejenis.

Selain itu, Rizzky menambahkan bahwa Fulvestrant ditanggung BPJS Kesehatan pada fasilitas kesehatan tertentu, yaitu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL/FPKTL).

Dengan demikian, masyarakat—khususnya pasien kanker payudara—dapat tetap mengakses pengobatan sesuai standar medis yang berlaku tanpa harus terbebani biaya mahal.

Bau Mulut Saat Puasa: Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Salah satu masalah umum yang sering dialami saat menjalankan ibadah puasa adalah bau mulut tidak sedap. Kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan membuat seseorang merasa kurang nyaman saat berinteraksi. Namun, mengapa bau mulut lebih sering terjadi selama bulan puasa?

Menurut drg. Paulus Januar dari Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bau mulut, terutama saat seseorang berpuasa. Salah satu penyebab utamanya adalah mulut yang menjadi lebih kering karena berkurangnya produksi air liur.

Mengapa Bau Mulut Lebih Sering Terjadi Saat Puasa?

drg. Paulus menjelaskan bahwa air liur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mulut. Selain membantu membersihkan sisa makanan, air liur juga berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menimbulkan bau tak sedap.

“Ketika berpuasa, produksi air liur berkurang drastis karena tidak ada asupan makanan dan minuman dalam waktu yang lama. Akibatnya, mulut menjadi kering dan bakteri di rongga mulut berkembang lebih cepat. Bakteri inilah yang menghasilkan gas Volatile Sulfur Compounds (VSCs), yang menjadi penyebab utama bau mulut,” ungkap drg. Paulus.

Selain mulut yang kering, bau mulut juga bisa disebabkan oleh sisa makanan yang tertinggal, terutama jika seseorang kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut. Jenis makanan yang dikonsumsi sebelum berpuasa juga dapat berpengaruh, seperti makanan yang mengandung bawang, petai, atau durian, yang aromanya lebih sulit hilang.

Cara Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa

Agar tetap segar sepanjang hari selama berpuasa, drg. Paulus menyarankan beberapa langkah berikut untuk mencegah bau mulut:

  1. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
    Menyikat gigi secara teratur, terutama setelah sahur dan sebelum tidur, sangat penting untuk mengurangi sisa makanan dan plak yang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau mulut.
  2. Membersihkan Lidah dengan Tongue Scraper
    Banyak orang tidak menyadari bahwa bakteri penyebab bau mulut sering kali menumpuk di bagian pangkal lidah. Oleh karena itu, menggunakan alat tongue scraper atau pembersih lidah dapat membantu mengurangi bau tidak sedap.
  3. Mengonsumsi Air yang Cukup Saat Sahur
    Minum banyak air saat sahur dapat membantu merangsang produksi air liur, sehingga mulut tetap lembap lebih lama. Air liur yang cukup akan membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut selama berpuasa.
  4. Sering Berkumur
    Jika mulut terasa kering saat puasa, berkumur dengan air putih atau obat kumur tanpa alkohol dapat menjadi solusi sementara untuk mengurangi bau mulut.
  5. Menghindari Makanan Berbau Tajam
    Saat sahur, sebaiknya hindari makanan yang memiliki aroma menyengat seperti bawang, petai, jengkol, dan durian, karena bau dari makanan ini dapat bertahan lebih lama di mulut dan saluran pernapasan.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, masalah bau mulut saat puasa bisa diminimalkan, sehingga ibadah tetap lancar tanpa rasa tidak nyaman. Tetap jaga kesehatan gigi dan mulut agar tetap segar sepanjang Ramadhan!

Jelang Ramadan, Ini Panduan Berpuasa Buat Sobat Aslam Biar GERD Nggak Kambuh

Bagi umat Muslim, berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban yang harus dijalani. Puasa yang berlangsung selama kurang lebih 12 jam dimulai sebelum matahari terbit hingga terbenam, tentu memberikan tantangan tersendiri, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan, seperti penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease).

Penyakit asam lambung memang sering kali menjadi penghalang bagi seseorang untuk menjalankan puasa dengan nyaman. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan naiknya asam lambung apabila tidak ada asupan makanan untuk membantu proses pencernaan. Namun, apakah pengidap GERD masih bisa berpuasa dengan aman?

Menurut dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, seorang spesialis penyakit dalam, pada umumnya pengidap GERD masih bisa menjalankan puasa, asalkan dalam kondisi yang tidak terlalu parah. Ia menambahkan bahwa puasa hanya tidak dianjurkan untuk mereka yang mengalami kondisi berat seperti ulkus atau erosi pada lambung.

Namun, bagi pengidap GERD yang ingin berpuasa, dr. Aru memberikan beberapa catatan penting. Pertama, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan seberapa berat kondisi yang dialami dan apakah puasa masih aman dilakukan. “Penting untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi lambung agar dapat ditentukan apakah puasa masih memungkinkan atau tidak,” jelas dr. Aru.

Selain itu, bagi mereka yang membutuhkan obat maag atau obat pencernaan, dokter akan memberikan petunjuk yang jelas mengenai cara mengonsumsi obat tersebut selama berpuasa. Selain itu, dokter juga akan memberikan trik-trik yang dapat membantu pengidap GERD agar tetap nyaman selama berpuasa.

Namun, dr. Aru juga mengingatkan bahwa pengidap GERD tidak boleh memaksakan diri jika merasa tidak mampu berpuasa. Jika di tengah hari mendadak mengalami gangguan perut atau masalah pencernaan, lebih baik membatalkan puasa daripada memaksakan diri yang justru bisa memperburuk kondisi. “Jika merasa tidak kuat, lebih baik membatalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter,” kata dr. Aru.

Pola makan yang sehat juga menjadi kunci penting bagi pengidap GERD yang berpuasa. dr. Aru menegaskan pentingnya menghindari makanan pedas atau makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung. Mengatur waktu makan dengan bijak saat berbuka dan sahur juga sangat penting untuk menjaga kestabilan lambung selama berpuasa.

“Jangan sampai puasa menjadi tidak efektif karena pola makan yang tidak tepat. Makan dengan porsi yang sesuai, hindari makanan yang bisa memicu asam lambung,” tambah dr. Aru. Dengan mengikuti anjuran tersebut, pengidap GERD bisa menjalankan puasa dengan lebih nyaman tanpa menambah beban bagi lambung mereka.

Dengan begitu, meski puasa menjadi tantangan bagi pengidap GERD, dengan perhatian dan pengaturan yang tepat, mereka tetap bisa menjalani ibadah Ramadan dengan baik dan aman.

Pakai Skincare Tanpa Tahu Komposisinya, Ini Kata Ahli Kulit

Dalam era di mana tren perawatan kulit semakin berkembang, banyak anak muda berlomba-lomba menggunakan berbagai produk skincare tanpa benar-benar memahami kebutuhannya. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Dr. dr. Hanny Nilasari, SpDVE, seorang ahli dermatologi yang menekankan pentingnya pemilihan produk skincare yang tepat agar tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan kulit.

Penggunaan Skincare yang Tidak Sesuai Bisa Berbahaya

Menurut Dr. Hanny, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Pusat, setiap individu memiliki karakteristik kulit yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak semua produk skincare cocok digunakan oleh setiap orang.

“Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menggunakan produk tanpa memahami kandungannya. Padahal, tidak semua kosmetik atau skincare itu baik bagi kulit, terutama jika tidak sesuai dengan jenis kulit masing-masing,” ujar Dr. Hanny.

Ia mengingatkan bahwa kesalahan dalam memilih produk bisa berdampak buruk, mulai dari iritasi, peradangan, hingga risiko jangka panjang seperti kanker kulit jika terus digunakan tanpa pengawasan.

Pentingnya Membaca Komposisi Skincare

Dr. Hanny menekankan pentingnya membaca label komposisi sebelum menggunakan produk skincare. Pemahaman terhadap kandungan produk menjadi langkah awal untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

“Anak muda sebaiknya lebih selektif dalam memilih skincare. Jangan hanya tergiur oleh iklan atau tren, tetapi pastikan produk tersebut sesuai dengan kebutuhan kulit,” tambahnya.

Tak hanya konsumen, Dr. Hanny juga mendorong industri skincare agar lebih transparan dalam mencantumkan informasi mengenai bahan aktif dan kegunaannya dalam setiap produk. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih skincare yang aman dan efektif.

Penggunaan Skincare Berlebihan Bisa Merusak Kulit

Tren “layering skincare”, atau menggunakan berbagai produk secara berlapis-lapis, juga menjadi perhatian. Jika tidak dilakukan dengan benar, hal ini dapat memicu masalah kulit seperti kemerahan, iritasi, hingga sensitivitas kulit yang berlebihan.

“Jika kandungan dalam skincare tidak cocok dan digunakan berlebihan, itu bisa merusak skin barrier (lapisan pelindung kulit) dan justru memperparah kondisi kulit,” jelasnya.

Sebagai solusi, Dr. Hanny menyarankan agar masyarakat lebih mengenal jenis kulitnya sebelum membeli dan menggunakan produk perawatan. Dengan memahami kondisi kulit sendiri, seseorang bisa mengetahui nutrisi dan zat aktif apa yang benar-benar dibutuhkan tanpa harus menggunakan produk secara berlebihan.

Menjaga Kebersihan Kulit dan Memilih Klinik Kecantikan yang Tepat

Selain memilih produk yang tepat, Dr. Hanny juga menegaskan pentingnya menjaga kebersihan kulit. Setelah beraktivitas di luar, mencuci wajah dengan teknik yang benar adalah langkah dasar yang tidak boleh dilewatkan.

“Perawatan kulit bukan hanya soal produk, tetapi juga kebiasaan sehari-hari. Menjaga kebersihan kulit dan mengikuti tahapan perawatan yang benar sangat penting,” katanya.

Bagi mereka yang merasa skincare di rumah belum cukup, Dr. Hanny menyebutkan bahwa perawatan di klinik kecantikan bisa menjadi pilihan. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat memastikan klinik yang dipilih berada di bawah pengawasan dokter kulit yang kompeten.

“Dokter kulit akan memberikan rekomendasi terbaik sesuai kondisi kulit pasien. Jika ada hal yang perlu diperbaiki, dokter akan menentukan perawatan yang tepat agar hasilnya optimal dan aman,” tutupnya.

Dengan semakin banyaknya produk skincare di pasaran, penting bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih dan menggunakannya. Jangan hanya tergiur tren, tetapi pastikan produk yang digunakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan kulit agar mendapatkan manfaat maksimal tanpa risiko berbahaya. 🚨✨

Jalan Kaki di Dalam atau Luar Ruangan? Ini Hasil Penelitiannya

Jalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik paling sederhana yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Latihan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Namun, muncul pertanyaan: Mana yang lebih baik, berjalan kaki di dalam ruangan atau di luar ruangan?

Dikutip dari Times of India, sebagian orang lebih memilih berjalan kaki di taman atau lingkungan sekitar rumah mereka. Sementara itu, tak sedikit pula yang lebih nyaman berjalan di atas treadmill di dalam ruangan. Masing-masing memiliki kelebihan, tetapi manakah yang lebih efektif untuk kesehatan tubuh?

Studi Ilmiah: Jalan Kaki di Dalam atau di Luar Ruangan?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Ecopsychology mencoba membandingkan efek jalan kaki di dalam dan luar ruangan terhadap kesehatan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berjalan di luar ruangan membutuhkan usaha lebih besar dibandingkan berjalan di dalam ruangan.

Penelitian ini melibatkan 74 mahasiswa yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama berjalan kaki di luar ruangan sejauh 600 meter di trotoar datar, sementara kelompok kedua berjalan di atas treadmill dengan durasi yang sama, yakni 15 menit dengan kecepatan masing-masing.

Hasil Penelitian: Jalan Kaki di Luar Lebih Menantang

Dari penelitian ini ditemukan bahwa mereka yang berjalan di luar ruangan mengalami peningkatan detak jantung lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berjalan di dalam ruangan. Hal ini menunjukkan bahwa berjalan di luar memerlukan usaha lebih besar, yang berdampak positif pada kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular.

Selain itu, kelompok yang berjalan di luar ruangan juga lebih cepat merasa lelah dibandingkan dengan mereka yang berjalan di atas treadmill. Faktor seperti permukaan tanah yang tidak rata, angin, dan perubahan suhu lingkungan menjadi tantangan tambahan yang membuat tubuh bekerja lebih keras.

Namun, dari segi aspek psikologis seperti ketenangan, tingkat kelelahan, serta respons emosional positif dan negatif, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kedua kelompok.

Manfaat Tambahan Berjalan di Luar Ruangan

Para peneliti menyimpulkan bahwa berjalan di luar ruangan lebih bermanfaat dibandingkan di dalam ruangan karena beberapa alasan:

  1. Meningkatkan Kesehatan Jantung
    • Peningkatan detak jantung yang lebih tinggi saat berjalan di luar membuat latihan kardiovaskular menjadi lebih efektif.
  2. Meningkatkan Energi dan Mood
    • Berjalan di luar memberi paparan sinar matahari, udara segar, dan pemandangan alam, yang terbukti dapat meningkatkan energi serta mengurangi stres.
  3. Melatih Tubuh Lebih Optimal
    • Faktor lingkungan seperti tanah yang bervariasi, angin, dan kemiringan jalan membuat tubuh bekerja lebih keras, meningkatkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot.

Kesimpulannya, baik berjalan kaki di dalam maupun luar ruangan tetap bermanfaat bagi kesehatan, tetapi jika ingin mendapatkan manfaat yang lebih besar, berjalan di luar ruangan adalah pilihan yang lebih baik. Dengan udara segar, sinar matahari, dan lingkungan yang lebih dinamis, aktivitas ini bisa meningkatkan kesehatan fisik maupun mental secara optimal.

Dompet Dhuafa Bantu Teman Tuli, 1.120 Al-Qur’an Isyarat Disalurkan di Riau

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah penyandang tuli di Indonesia mencapai sekitar 4,9 juta jiwa. Dari angka tersebut, sekitar 4,5 juta orang beragama Islam, yang memiliki kewajiban untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Namun, keterbatasan akses terhadap literatur keagamaan sering kali menjadi hambatan bagi komunitas tuli dalam memahami ajaran Islam secara mendalam.

Menjawab tantangan tersebut, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan ESQ Kemanusiaan menyalurkan sebanyak 1.120 eksemplar Al-Quran Isyarat di Provinsi Riau. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi penyandang tuli dalam memahami dan membaca kitab suci dengan cara yang lebih inklusif.

Mendistribusikan Al-Quran Isyarat ke Sekolah Luar Biasa

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan hak beribadah yang setara bagi semua kalangan, penyaluran Al-Quran Isyarat ini dilakukan di 16 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pekanbaru. Acara utama berlangsung di SLB Pembina, Riau, pada Rabu (12/2/2025). Program ini juga merupakan implementasi dari Undang-Undang Penyandang Disabilitas Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 14 Ayat C, yang menegaskan bahwa setiap individu difabel memiliki hak untuk mengakses literatur keagamaan sesuai kebutuhan mereka.

Kolaborasi dan Dukungan Berbagai Pihak

Hendi Mardika, Pimpinan Dompet Dhuafa Riau, mengungkapkan bahwa program ini dapat terlaksana berkat dana donasi yang dihimpun melalui layanan mobile banking Byond dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Selain itu, ESQ Kemanusiaan turut memainkan peran penting dalam proses distribusi serta memberikan bimbingan bagi peserta pelatihan.

“Kami berharap distribusi Al-Quran Isyarat ini bisa membantu saudara-saudara kita yang tuli dalam memahami Al-Quran, terutama menjelang bulan suci Ramadan. Ke depan, Dompet Dhuafa akan terus memperluas cakupan program ini agar semakin banyak komunitas yang terbantu,” ujar Hendi dalam keterangan resminya, Minggu (23/2/2025).

Inisiatif ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, Dompet Dhuafa telah menyalurkan 500 eksemplar Al-Quran Isyarat di wilayah Jabodetabek. Selain distribusi kitab suci, program ini juga mencakup pelatihan bagi guru SLB, relawan tuli, orang tua, dan guru agama agar mereka dapat memahami metode pembelajaran Al-Quran Isyarat dengan lebih baik.

Pelatihan Membaca Al-Quran Isyarat

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 12-13 Februari 2025, memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mempelajari teknik membaca Al-Quran dengan bahasa isyarat. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta yang memenuhi kriteria akan diberikan sertifikasi resmi.

Hera Firmansyah, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau, menyatakan apresiasinya terhadap program ini. Ia menegaskan bahwa literasi keagamaan harus dapat diakses oleh semua umat Muslim, termasuk komunitas tuli.

“Setiap Muslim memiliki hak yang sama untuk memahami Al-Quran dan mengamalkannya. Kami siap berkolaborasi agar inisiatif seperti ini bisa berkembang lebih luas di Riau dan daerah lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Reny Sriyanti, seorang guru di SLB Pembina Pekanbaru, mengungkapkan bahwa metode pembelajaran yang selama ini digunakan, yaitu verbal oral atau gerakan mulut, kurang efektif bagi murid tuli dengan gangguan pendengaran total. Kehadiran Al-Quran Isyarat menjadi solusi agar mereka bisa belajar dengan cara yang lebih sesuai.

“Sebelumnya, kami hanya mengandalkan metode verbal, yang sulit bagi anak-anak tuli karena bukan bahasa utama mereka. Pelatihan ini memberikan pengalaman baru dan sangat membantu dalam proses pengajaran,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, para pengajar di SLB Pembina Pekanbaru berencana menerapkan metode pembelajaran Al-Quran Isyarat dua kali dalam seminggu dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Antusiasme Komunitas Tuli terhadap Program Ini

Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Riau, Annela Rahma Syahrul, menyatakan rasa syukur dan kegembiraannya atas inisiatif ini. Menurutnya, program ini adalah terobosan besar bagi komunitas tuli di Indonesia.

“Alhamdulillah, ini adalah pengalaman berharga bagi kami. Dengan adanya pelatihan ini, kami bisa menyebarluaskan metode membaca Al-Quran Isyarat kepada lebih banyak teman-teman tuli di komunitas,” ujar Annela.

Selain sesi teori, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk langsung mempraktikkan pembacaan Al-Quran Isyarat bersama murid-murid SLB dan berbagai pihak terkait pada Jumat (14/2/2025). Program ini akan terus berlanjut selama tiga bulan ke depan, dengan pendampingan dari ESQ Kemanusiaan untuk memastikan efektivitas pembelajaran.

Langkah Menuju Inklusi yang Lebih Luas

Program ini diharapkan menjadi titik awal bagi perluasan akses pendidikan keagamaan bagi penyandang tuli di seluruh Indonesia. Dengan dukungan berbagai pihak—mulai dari komunitas, lembaga pendidikan, hingga pemerintah—metode pembelajaran berbasis bahasa isyarat dapat diterapkan secara lebih luas dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar distribusi kitab suci, inisiatif ini menjadi simbol bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjalankan ibadahnya.

Kaum Terdidik dan Kemerdekaan Indonesia: Peran yang Tak Terlupakan

Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari perjuangan yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga lahir dari semangat pendidikan dan kesadaran kolektif masyarakat. Perjuangan kemerdekaan telah dibangun oleh gelombang pemikiran kritis dan kepedulian yang mendalam dari berbagai lapisan masyarakat, yang menyadari bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri.

Sejarah mencatat bahwa perlawanan terhadap penjajahan dilakukan melalui berbagai pendekatan. Tidak hanya melalui pertempuran di medan perang, gerakan sosial dan ideologi yang lahir dari pendidikan tinggi memainkan peran krusial. Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara membuktikan bahwa wawasan dan pemikiran kritis dapat menginspirasi rakyat untuk bersatu melawan penjajahan. Mereka dengan gigih menyebarkan gagasan nasionalisme yang menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong demi mencapai cita-cita kemerdekaan.

Pendidikan telah menjadi kunci utama dalam membentuk karakter bangsa. Dengan semakin banyaknya sekolah yang dibuka sejak era politik etis, generasi muda Indonesia tumbuh dengan pemahaman mendalam mengenai hak, kewajiban, dan arti sebuah negara merdeka. Para intelektual dan pelopor pergerakan menggunakan pendidikan sebagai alat untuk membuka mata rakyat terhadap pentingnya kedaulatan dan keadilan sosial. Hal ini tidak hanya menguatkan mental perlawanan terhadap kekuasaan asing, tetapi juga membangun fondasi bagi sistem pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan.

Selain itu, organisasi-organisasi nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia turut berperan sebagai wadah bagi para terpelajar dan tokoh masyarakat untuk menggalang dukungan. Lewat pertemuan, diskusi, dan penerbitan surat kabar, mereka menyebarkan ide-ide progresif yang kemudian menjadi semangat perjuangan di kalangan rakyat. Momentum seperti Sumpah Pemuda pada tahun 1928 menjadi simbol penting persatuan, di mana para pemuda dari berbagai daerah bersatu untuk mengukuhkan tekad melawan penjajahan.

Tidak kalah penting, media massa juga berperan strategis dalam menyebarkan semangat nasionalisme. Melalui artikel, opini, dan pemberitaan, surat kabar serta majalah membantu membangun kesadaran akan pentingnya merdeka, sekaligus menjadi sarana untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Media yang berkembang pesat pada masa itu berperan sebagai penghubung antara ideologi nasional dan realitas kehidupan sehari-hari.

Kini, warisan perjuangan tersebut menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan. Di tengah tantangan zaman modern, penting bagi masyarakat untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan dan kepedulian sosial. Semangat kritis, inovasi, dan kerja sama yang telah diwariskan oleh para pendahulu harus terus diterapkan dalam upaya pembangunan bangsa. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya merayakan kemerdekaan sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai proses berkelanjutan untuk mewujudkan negara yang adil, makmur, dan berdaulat.