Tiba lebih awal di bandara bukan sekadar untuk menghindari ketinggalan pesawat, tetapi juga bisa menyelamatkan dompetmu dari denda yang cukup besar. Maskapai asal Irlandia, Ryanair, baru-baru ini menerapkan kebijakan ketat yang mewajibkan penumpang untuk hadir tepat waktu saat boarding. Jika terlambat, mereka harus membayar denda yang tidak sedikit.
Kebijakan ini menimbulkan kontroversi dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak traveler yang merasa aturan tersebut terlalu ketat karena biaya keterlambatan yang dikenakan cukup tinggi. Jika seorang penumpang tiba kurang dari 40 menit sebelum keberangkatan, mereka harus membayar denda sebesar 128 dolar AS. Pada saat itu, meja check-in telah ditutup, dan proses naik pesawat dilakukan tanpa menunggu penumpang yang terlambat.
Bukan hanya itu, jika seorang penumpang terlambat dan ingin mengganti penerbangan ke jadwal berikutnya, mereka juga akan dikenakan pajak tambahan. Selain aturan ini, Ryanair juga menerapkan denda sebesar 70 dolar AS bagi penumpang yang tidak melakukan check-in online setidaknya dua jam sebelum keberangkatan. Jika hal ini terjadi, mereka masih bisa check-in di bandara hingga 40 menit sebelum keberangkatan, tetapi harus membayar biaya tambahan.
Kebijakan ini diduga dibuat untuk mengatasi tren “Airport Hacks” yang semakin viral di media sosial. Tren ini mendorong penumpang untuk datang di menit-menit terakhir agar menghindari antrean panjang. Namun, akibat tren ini, banyak penumpang yang akhirnya ketinggalan pesawat. Oleh karena itu, para ahli tetap menyarankan agar penumpang tiba di bandara setidaknya dua jam sebelum penerbangan domestik dan tiga jam sebelum penerbangan internasional agar perjalanan lebih lancar.