Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, meminta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, untuk mengevaluasi para pengusaha yang lambat dalam melanjutkan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Maruarar menyoroti banyaknya kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang tidak diikuti dengan realisasi pembangunan. “Saya diskusikan dengan Pak Basuki, dan beliau setuju. Para pengusaha yang sudah groundbreaking tapi belum menunjukkan progres pembangunan perlu ditanya dengan baik, apakah mereka masih berkomitmen atau tidak,” ujar Maruarar saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan bahwa peninjauan ulang ini penting untuk memastikan kelanjutan proyek sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini dinilai perlu agar waktu yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Tidak perlu menunggu terlalu lama, misalnya 1,5 tahun. Tanyakan saja secara langsung satu per satu. Evaluasi ini bertujuan untuk mendorong gerak cepat, sesuai arahan Presiden Prabowo, agar pihak swasta yang benar-benar serius dapat memimpin investasi di IKN,” lanjutnya.
Maruarar juga menekankan pentingnya memberi tenggat waktu yang jelas bagi para pengusaha. Jika tidak ada keseriusan, kesempatan tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain yang lebih siap untuk berkontribusi.
“Harus ada batas waktu yang tegas. Kalau tidak ada keseriusan, maka berikan kesempatan kepada yang lain. Kalau tidak demikian, prosesnya akan lambat, padahal arahan Presiden Prabowo adalah menyelesaikan semuanya sesuai dengan deadline,” pungkasnya.