Wapres Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menghanguskan lebih dari 500 rumah. Dalam kunjungannya, Gibran tidak hanya meninjau kerusakan yang terjadi, tetapi juga memberikan dukungan moral kepada para korban, terutama anak-anak yang terdampak.
Kebakaran besar di Kemayoran terjadi pada dini hari dan dilaporkan menghanguskan sekitar 543 bangunan. Sebanyak 1.797 jiwa atau 607 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke posko darurat. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik yang terjadi di salah satu rumah. Ini menunjukkan betapa rentannya kawasan padat penduduk terhadap insiden kebakaran yang dapat menyebabkan kerugian besar.
Gibran tiba di lokasi kebakaran untuk memberikan dukungan kepada para pengungsi dan memastikan bahwa bantuan segera disalurkan. Dalam kesempatan tersebut, ia berinteraksi dengan anak-anak yang terdampak dan memberikan mereka mainan sebagai bentuk perhatian dan dukungan. Ini mencerminkan kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan psikologis anak-anak di tengah situasi sulit.
Selain memberikan mainan, Gibran juga memastikan bahwa bantuan logistik seperti makanan dan kebutuhan dasar lainnya segera disalurkan kepada para korban. Dua posko darurat telah didirikan untuk menampung pengungsi, di mana mereka menerima bantuan dari pemerintah dan berbagai organisasi kemanusiaan. Ini menunjukkan pentingnya respons cepat dari pemerintah dalam menghadapi bencana.
Kebakaran ini tidak hanya menyebabkan kerugian material tetapi juga berdampak pada kesehatan mental para pengungsi. Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan dukungan psikologis bagi warga yang mengalami trauma akibat kebakaran. Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesehatan mental sama pentingnya dengan penanganan fisik pascabencana.
Dengan kunjungan Gibran dan upaya bantuan yang dilakukan, semua pihak berharap agar para korban dapat segera pulih dari dampak kebakaran ini. Diharapkan bahwa langkah-langkah pencegahan akan diambil untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang keselamatan kebakaran. Keberhasilan dalam penanganan bencana ini akan menjadi indikator penting bagi efektivitas respons pemerintah dalam menghadapi situasi darurat.