Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi, Danjen Komando Pasukan Khusus (Kopassus), menerima kunjungan kehormatan dari Jenderal Liu Zhenli, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kunjungan ini berlangsung di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, dan merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan militer antara Indonesia dan Tiongkok. Ini menandakan pentingnya diplomasi militer dalam menjaga stabilitas regional.
Dalam pertemuan tersebut, Danjen Kopassus dan Jenderal Liu membahas berbagai isu terkait penguatan sistem pertahanan di masing-masing negara. Diskusi ini mencakup rencana untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang latihan militer, yang diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas pasukan khusus kedua negara. Ini menunjukkan bahwa latihan bersama dapat menjadi alat efektif dalam memperkuat kemampuan tempur dan strategi pertahanan.
Salah satu fokus utama pertemuan adalah rencana untuk menggelar latihan militer bersama antara TNI dan Angkatan Bersenjata RRT. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan prajurit dalam berbagai aspek, termasuk taktik tempur dan penggunaan teknologi modern. Dengan adanya latihan bersama, kedua negara dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi pengembangan kemampuan militer mereka. Ini mencerminkan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan keamanan regional.
Kunjungan ini juga menegaskan pentingnya diplomasi pertahanan dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Melalui komunikasi yang intensif dan kerja sama yang erat, kedua negara diharapkan dapat menciptakan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, yang bertujuan untuk membangun kemitraan konstruktif dengan berbagai negara tanpa terikat pada pakta pertahanan tertentu.
Jenderal Liu Zhenli juga menyampaikan dukungan RRT terhadap pembangunan dan modernisasi militer Indonesia. Kerja sama dalam bidang industri pertahanan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara, termasuk dalam hal pengadaan peralatan militer yang lebih canggih. Ini menunjukkan bahwa hubungan bilateral tidak hanya terbatas pada latihan militer tetapi juga mencakup aspek industri pertahanan yang lebih luas.
Dengan kunjungan Kepala Staf Gabungan Militer Tiongkok ini, semua pihak kini diajak untuk melihat bagaimana kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Tiongkok akan berkembang ke depan. Keberhasilan dalam menjalankan rencana latihan bersama serta penguatan hubungan diplomatik akan sangat bergantung pada komitmen kedua belah pihak untuk saling menghormati dan mendukung kepentingan nasional masing-masing. Ini menjadi momen penting bagi kedua negara untuk memperkuat peran mereka dalam menjaga perdamaian dan keamanan regional.