https://solfestofficial.com

18.500 Guru Mendaftar Wardah Inspiring Teacher 2024, Alumnus Berbagi Manfaatnya

Program pelatihan guru Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2024 mencatatkan pendaftar yang luar biasa banyaknya, dengan 18.500 guru yang berminat mengikuti program ini. Dwi Eliani, Project Manager Wardah Inspiring Teacher 2024, mengungkapkan bahwa meskipun jumlah pendaftar sangat besar, hanya sekitar 3.000 guru yang diterima. Dwi menekankan bahwa proses seleksi dilakukan dengan sangat teliti, di mana tim benar-benar memeriksa setiap aplikasi pendaftar berdasarkan motivasi yang diajukan.

“Kami benar-benar meninjau setiap pendaftar satu per satu, tidak ada yang dilewatkan. Kami memeriksa motivasi mereka secara serius,” ujar Dwi Eliani dalam acara Graduation WIT 2024 yang digelar pada 22 Desember 2024.

Dwi juga menjelaskan tentang beberapa level kurikulum yang ditawarkan dalam program WIT 2024. Pada level pertama, guru didorong untuk melakukan perubahan dalam diri mereka sendiri. Pada level kedua, mereka belajar untuk mengubah suasana kelas dan menjadikan pembelajaran lebih menarik. Level ketiga mengarahkan guru untuk mengubah aktivitas pembelajaran, sementara pada level terakhir, guru didorong untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas di lingkungan sekitar.

Salah satu peserta WIT 2024 asal Ternate, yang akrab dipanggil Bu Lia, menceritakan pengalamannya setelah mengikuti program ini. Sebelumnya, ia merasa pembelajaran di kelasnya terasa monoton. Namun, setelah mengikuti WIT, ia merasa bisa mendesain pembelajaran dengan lebih kreatif dan memberdayakan murid-muridnya.

“Saya bisa menumbuhkan rasa kepemilikan di diri siswa-siswa saya,” ungkap Bu Lia. “Sekarang saya lebih banyak mendengar dan melihat apa yang dibutuhkan siswa, sehingga kelas jadi lebih nyaman dan kondusif untuk belajar.”

Bu Lia juga mengungkapkan bahwa banyak inspirasi yang ia dapatkan dari sesama rekan guru dalam program ini, yang kemudian ia sesuaikan dengan kebutuhan di sekolah tempatnya mengajar, SMA Negeri 4 Kota Ternate.

Meskipun sebelumnya ia gagal lolos dalam percobaan pertama, Bu Lia tidak menyerah. “Saya belajar dari pengalaman teman saya satu-satunya peserta WIT di Maluku Utara. Saya menyadari bahwa saya kurang menjelaskan motivasi saya dengan baik. Saya pun memperbaikinya dan akhirnya lolos,” jelas Bu Lia.

Menurut Bu Lia, pendidikan di daerahnya masih tertinggal dibandingkan provinsi lain, sehingga ia merasa sangat membutuhkan inspirasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran yang lebih sesuai dengan kondisi di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *