Tag Archives: Gunung Lewotobi Laki-laki

https://solfestofficial.com

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Status Siaga Diperpanjang dengan Peringatan untuk Warga dan Wisatawan

Pada Jumat (7/2) dini hari, Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan erupsi. Berdasarkan laporan dari Petugas Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro, erupsi terjadi tepat pada pukul 01:11 WITA. Meskipun begitu, tinggi kolom abu yang dihasilkan tidak dapat teramati. Namun, erupsi ini terekam jelas pada seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 29,6 mm dan durasi erupsi sekitar satu menit 56 detik.

Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih dalam kondisi level III atau siaga. Pihak berwenang sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat sekitar gunung serta wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi, serta area sektor Barat Daya – Utara – Timur Laut sejauh enam kilometer. Peringatan ini bertujuan untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar akibat aktivitas vulkanik. Selain itu, pihak berwenang juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah, serta menghindari mempercayai kabar yang tidak jelas sumbernya.

Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di daerah sekitar gunung juga diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir lahar hujan jika hujan turun dengan intensitas tinggi, mengingat adanya sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Untuk melindungi diri dari potensi dampak abu vulkanik, masyarakat disarankan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut.

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Hingga 700 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi. Erupsi ini dilaporkan terjadi pada pukul 14:06 WITA dan menghasilkan kolom abu vulkanik yang teramati mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak gunung. Kejadian ini menambah daftar aktivitas vulkanik yang terjadi di kawasan tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Erupsi kali ini terekam dengan amplitudo maksimum 9.6 mm dan durasi sekitar 4 menit. Kolom abu yang dikeluarkan berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat daya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik ini.

Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level III (Siaga), yang berarti masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, PVMBG juga memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat potensi risiko yang dapat membahayakan keselamatan warga.

Pihak berwenang telah melakukan pemantauan secara intensif terhadap aktivitas gunung dan akan terus memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Dalam situasi seperti ini, penting bagi warga untuk mengikuti arahan pemerintah setempat dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. Keselamatan adalah prioritas utama, dan warga diminta untuk tetap tenang serta waspada terhadap perkembangan situasi.

Kejadian erupsi ini juga mengingatkan kita akan kekuatan alam dan perlunya kesiapan dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat di sekitar gunung diharapkan untuk selalu siap siaga dan memahami prosedur evakuasi jika diperlukan. Dengan adanya informasi yang tepat dan cepat, diharapkan dampak dari erupsi dapat diminimalisir.

Dengan penemuan kolom abu vulkanik setinggi 700 meter ini, Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan bahwa aktivitas vulkaniknya masih berlangsung. Masyarakat diminta untuk tetap mengikuti perkembangan situasi melalui saluran resmi dan menjaga keselamatan diri serta keluarga selama masa-masa sulit ini.