Tag Archives: Islam

https://solfestofficial.com

Masjid Central Cologne: Keagungan Arsitektur Islam di Jantung Eropa

Masjid Central Cologne merupakan salah satu masjid terbesar dan termegah di Eropa, yang berdiri megah di kota Cologne, Jerman. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 2009 dengan desain yang dirancang oleh arsitek Jerman terkenal, Gottfried Böhm dan putranya, Paul Böhm. Menariknya, kedua arsitek ini lebih dikenal sebagai perancang gereja-gereja di Jerman, namun mereka berhasil memenangkan kontrak pembangunan masjid pada tahun 2007, mengalahkan berbagai proposal lainnya.

Masjid Central Cologne memiliki luas sekitar 4.500 meter persegi dan mampu menampung hingga 1.200 jemaah dalam satu waktu. Dengan kapasitas sebesar itu, masjid ini bukan hanya menjadi yang terbesar di Cologne, tetapi juga menjadi masjid terbesar di seluruh Jerman. Bangunannya mengusung gaya arsitektur modern yang tetap mempertahankan unsur klasik dari kebudayaan Islam, menciptakan perpaduan estetika yang unik dan menawan.

Salah satu daya tarik utama dari masjid ini adalah kubahnya yang besar dengan desain transparan, yang melambangkan keterbukaan dan dialog antara budaya serta agama yang berbeda. Selain itu, dua menara yang menjulang tinggi turut mempertegas keindahan bangunan ini. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki berbagai fasilitas pendukung, seperti pusat budaya Islam, perpustakaan, ruang pertemuan, serta toko dan kafe yang terbuka untuk umum. Masjid Central Cologne menjadi simbol toleransi dan keberagaman di Jerman, serta tempat yang mempererat hubungan antara komunitas Muslim dan masyarakat setempat.

Pendidikan Karakter di Era Digital: Membangun Generasi Z yang Bermoral dan Berkualitas

Pendidikan karakter menjadi semakin penting di era digital, terutama bagi Generasi Z yang tumbuh dalam lingkungan teknologi yang serba canggih. Dalam Islam, pendidikan karakter memiliki dasar yang kuat, seperti yang diajarkan dalam hadis Rasulullah yang berbunyi, “Innama bu’istu liutammima makarimal akhlak”, yang berarti “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Hadis ini menegaskan bahwa misi utama Rasulullah adalah membangun peradaban yang berlandaskan moralitas yang tinggi.

Generasi Z dan Milenial (Zilenial) hidup di dunia digital yang penuh tantangan, dengan akses informasi yang cepat yang dapat membawa dampak positif maupun negatif. Media sosial menjadi sarana utama untuk berinteraksi, namun juga menimbulkan masalah seperti cancel culture, cyberbullying, hoax, dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, ajaran akhlak Rasulullah ﷺ sangat relevan dalam menjaga etika komunikasi digital, termasuk bagaimana menjaga lisan di media sosial dan berinteraksi dengan penuh kesopanan.

Selain itu, ketergantungan pada teknologi menyebabkan berkurangnya interaksi sosial langsung di kalangan generasi muda. Islam mengajarkan pentingnya silaturahmi, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Rasulullah mengajarkan bahwa akhlak yang baik tidak hanya terlihat dalam ibadah pribadi, tetapi juga dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain.

Teknologi juga berpotensi menyebabkan krisis identitas di kalangan generasi muda, yang terombang-ambing antara nilai-nilai tradisional dan modernisme. Islam memberikan panduan moral yang kokoh untuk membantu mereka tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang benar, sambil mempertahankan identitas mereka.

Pendidikan karakter menjadi kunci untuk membangun bangsa yang kuat dan bermartabat. Sejak 2010, Indonesia telah mendeklarasikan pembangunan karakter sebagai bagian dari kebijakan nasional. Meskipun demikian, masih banyak kasus amoralitas di kalangan pelajar yang menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter belum sepenuhnya efektif. Tantangannya bukan pada nilai-nilai yang diajarkan, melainkan pada cara penyampaiannya agar lebih efektif dan bisa tertanam dalam diri generasi muda.

Pendidikan karakter harus dipahami oleh pendidik dan masyarakat untuk dapat diterapkan dengan arah yang jelas. Hal ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkualitas secara moral dan intelektual, yang mampu menghadapi tantangan zaman, terutama dalam era Society 5.0 yang mengharuskan manusia untuk menyelesaikan masalah sosial melalui teknologi.

Generasi Z sangat terhubung dengan dunia digital, dan lebih sering berinteraksi dengan perangkat teknologi daripada dengan buku teks atau lingkungan sosial tradisional. Oleh karena itu, pendidikan karakter yang sesuai dengan kondisi zaman sangat dibutuhkan. Pemerintah telah meluncurkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk meningkatkan karakter siswa di sekolah, meskipun tantangannya adalah bagaimana memastikan moralitas mereka tetap kokoh di tengah pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat.

Pendidikan karakter yang berbasis pada ajaran Islam dapat membantu siswa mengembangkan akhlak yang baik, meskipun saat ini banyak tantangan moral yang harus dihadapi, seperti pergaulan bebas dan rendahnya motivasi belajar. Pendidikan karakter yang baik akan memperkuat kesadaran moral generasi muda, agar mereka lebih tahan terhadap pengaruh negatif dari luar.

Untuk itu, pendidikan karakter harus terus diperkuat untuk membentuk individu yang memiliki moralitas tinggi, empati sosial, dan kemampuan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat. Dengan pendidikan karakter yang kokoh, Indonesia akan memiliki generasi penerus yang mampu membawa perubahan positif untuk masa depan bangsa.