Tag Archives: Kebijakan Pendidikan

https://solfestofficial.com

Optimalisasi Dana Abadi Pendidikan: Kunci Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Merata

Pemanfaatan dana abadi pendidikan secara optimal menjadi langkah strategis untuk menghadirkan pendidikan yang adil dan berkualitas di Indonesia.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menyatakan harapannya agar upaya pemerintah dalam mengoptimalkan pemanfaatan dana pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan untuk seluruh anak bangsa. Hal ini disampaikan dalam pernyataan tertulisnya pada Minggu (19/1).

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sebelumnya mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan penelitian berbasis data untuk mengoptimalkan penggunaan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Menurut Lestari, anggaran pendidikan sebesar Rp724,26 triliun yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perlu dikelola dengan bijak untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal. Anggaran ini tersebar di berbagai kementerian dan lembaga, sehingga diperlukan evaluasi berkala terhadap efektivitas penggunaannya, terutama untuk meningkatkan akses dan layanan pendidikan bagi masyarakat.

Lestari, yang akrab disapa Rerie dan juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, menekankan pentingnya pengelolaan anggaran pendidikan yang sesuai dengan perencanaan dalam APBN 2025. Ia berharap realisasi anggaran tersebut dapat mendukung penyediaan pendidikan berkualitas secara merata di seluruh tanah air.

Sebagai anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Rerie menegaskan bahwa optimalisasi anggaran pendidikan di berbagai kementerian dan lembaga menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita pendidikan yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh anak Indonesia.

Itje Chodidjah Soroti Pentingnya Kebijakan Pendidikan Berkelanjutan dan Kualitas Guru

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, menekankan pentingnya kebijakan pendidikan yang berkelanjutan dan tidak terpengaruh oleh dinamika politik. Menurutnya, kebijakan pendidikan yang sering berubah atau terhenti sebelum benar-benar dilaksanakan dapat menghambat kualitas pendidikan secara keseluruhan. “Jika kebijakan baru sudah mulai dijalankan, tetapi kemudian tiba-tiba dihentikan atau diganti, hal ini akan mempengaruhi proses pendidikan dan kualitas yang ingin dicapai,” ujar Itje pada Kamis, 19 Desember 2024.

Itje juga mengkritik ketidakmampuan banyak mahasiswa dalam mengembangkan pemikiran kritis terkait bidang yang mereka tekuni. Ia menyebutkan bahwa pendidikan pada tingkat PAUD hingga SMA masih terlalu fokus pada aspek pengetahuan akademik tanpa memberikan perhatian yang cukup pada pengembangan keterampilan praktis dan sikap. “Keterampilan dan sikap sering kali terabaikan karena lebih sulit diukur, padahal kedua hal tersebut sangat penting dalam membentuk pemikiran kritis yang diperlukan di dunia kerja,” jelasnya.

Sebagai solusi, Itje menyarankan agar kebijakan pendidikan lebih fokus pada perbaikan kualitas guru dengan memperhatikan aspek jangka panjang. Perbaikan tersebut diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi setiap jenjang pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. “Pendidikan bukan hanya soal bagaimana lulus dari sekolah dengan membawa ijazah atau sertifikat, tetapi lebih penting adalah bagaimana proses pendidikan dapat meningkatkan kualitas berpikir, berperilaku, dan berkompeten bagi para peserta didik,” tegasnya, menambahkan bahwa pendidikan yang holistik harus memperhatikan aspek intelektual, keterampilan, dan karakter secara bersamaan.