Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat berencana memperbarui sistem keselamatan penerbangan dengan memasang teknologi canggih di 74 bandara hingga akhir 2026. Teknologi baru bernama Runway Incursion Device ini dirancang untuk membantu petugas lalu lintas udara dalam mendeteksi pelanggaran di landasan pacu, memberikan peringatan saat landasan sedang digunakan. Saat ini, sistem tersebut telah diterapkan di empat bandara dan akan diperluas ke 70 bandara lainnya dalam 19 bulan ke depan.
Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, menegaskan bahwa dalam waktu dekat ia akan mengumumkan rencana modernisasi sistem pengendalian lalu lintas udara yang telah usang. Langkah ini menjadi semakin mendesak setelah insiden fatal pada 29 Januari lalu, ketika helikopter militer bertabrakan dengan pesawat jet American Airlines di dekat Bandara Nasional Reagan Washington, menewaskan 67 orang. Duffy berencana mengajukan permohonan dana miliaran dolar kepada Kongres guna mendukung reformasi ini. Menurut laporan Government Accountability Office, sepertiga dari sistem pengendalian lalu lintas udara FAA saat ini sudah tidak bisa dipertahankan dan membutuhkan pembaruan segera.
Selain Runway Incursion Device, FAA juga akan memasang dua sistem lain, yaitu Surface Awareness Initiative (SAI) dan Approach Runway Verification (ARV). SAI menggunakan data Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) untuk memberikan tampilan lalu lintas permukaan di bandara yang tidak memiliki alat pengawasan khusus. Teknologi ini telah dipasang di 18 bandara dan akan diperluas ke 32 bandara lainnya hingga akhir 2025. Salah satu bandara yang telah menggunakan Runway Incursion Device adalah Bandara Austin, yang sebelumnya mengalami insiden hampir tabrakan serius antara pesawat Southwest Airlines dan FedEx pada 2023 akibat kesalahan komunikasi petugas.
Dengan penerapan teknologi ini, FAA berharap dapat meningkatkan keselamatan penerbangan, mengurangi risiko kecelakaan di landasan pacu, serta mengatasi kekurangan petugas lalu lintas udara yang masih menjadi tantangan utama dalam industri penerbangan.