Tag Archives: World Health Organization

https://solfestofficial.com

Dorong Konsep Tobacco Harm Reduction, Pakar: Selamatkan Jutaan Nyawa di Masa Depan

Para ahli kesehatan global menyerukan penerapan konsep pengurangan risiko tembakau atau Tobacco Harm Reduction (THR) untuk menurunkan prevalensi merokok dan menyelamatkan jutaan jiwa di masa mendatang. Seruan ini dipublikasikan melalui laporan Lives Saved Report yang dirilis oleh organisasi kesehatan internasional, Global Health Consults.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Assoc. Prof. Ronny Lesmana, yang turut menyusun laporan tersebut, menyatakan bahwa penerapan THR di negara-negara maju seperti Swedia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat telah berhasil mendorong jutaan perokok untuk beralih ke alternatif yang lebih rendah risiko.

“Di negara-negara ini, kesadaran masyarakat terhadap manfaat THR dalam membantu berhenti merokok sudah cukup tinggi,” ungkap Ronny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, jika diterapkan secara efektif, konsep THR memiliki potensi menyelamatkan hingga 4,6 juta jiwa pada tahun 2060, dengan rata-rata penurunan angka kematian mencapai 123.000 orang per tahun. THR adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan dan dampak sosial akibat konsumsi tembakau dengan menawarkan alternatif yang lebih aman bagi pengguna.

Namun, Ronny menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan konsumsi rokok tertinggi kedua di dunia, perlu mengambil langkah strategis untuk mengadopsi THR. Data dari WHO menunjukkan bahwa 300.000 kematian akibat rokok terjadi setiap tahun di Indonesia, dan prevalensi perokok diperkirakan meningkat dari 31,7 persen pada tahun 2000 menjadi 37,5 persen pada 2025.

Ia berharap Indonesia dapat memasukkan konsep THR ke dalam kebijakan publik yang lebih berorientasi pada kesehatan masyarakat. “Pemberian alternatif rendah risiko untuk membantu perokok beralih atau berhenti sepenuhnya harus menjadi fokus utama kebijakan,” tambahnya.

Di sisi lain, Prof. Dr. Wahyu Widowati, seorang Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, menekankan perlunya regulasi yang didasarkan pada kajian ilmiah untuk menangani masalah merokok di Indonesia secara lebih efisien. Ia juga mendorong dilakukannya penelitian yang lebih mendalam mengenai produk-produk alternatif dengan risiko rendah, agar tersedia data yang lebih valid untuk mendukung kebijakan pengendalian tembakau yang lebih efektif.

“THR adalah langkah strategis dalam mengurangi bahaya merokok. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memastikan manfaatnya secara ilmiah dan mendukung implementasinya,” ujar Wahyu.

Dengan mengadopsi THR, Indonesia memiliki peluang besar untuk menekan angka kematian akibat rokok sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.