Tag Archives: Ahli Gizi

https://solfestofficial.com

Peneliti Temukan Kacang-Kacangan sebagai Kunci Hidup Lebih Panjang dan Sehat

Dan Buettner, seorang peneliti yang terkenal karena penelitiannya mengenai blue zone atau wilayah dengan harapan hidup panjang, telah mengungkapkan temuan menarik terkait kebiasaan makan yang dapat meningkatkan umur panjang dan kualitas hidup. Dalam pencariannya untuk mengungkap rahasia hidup sehat, Buettner melakukan perjalanan ke berbagai daerah di dunia yang dikenal sebagai blue zone, seperti Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, dan Ikaria di Yunani, yang memiliki populasi dengan usia panjang dan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata global.

Salah satu temuan utama Buettner berkaitan dengan konsumsi kacang-kacangan. Menurutnya, kacang-kacangan merupakan makanan yang kaya akan manfaat dan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia. Kacang-kacangan diketahui mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk protein, serat, dan karbohidrat kompleks yang mendukung tubuh untuk tetap sehat dan bugar.

Buettner menegaskan bahwa kacang-kacangan adalah pilihan utama dalam makanan panjang umur. “Kacang-kacangan penuh dengan protein, serat, dan karbohidrat kompleks yang sangat baik untuk tubuh,” ujarnya dalam wawancara terbaru dengan Mirror. Penelitiannya juga didukung oleh sebuah studi besar yang dilakukan pada 2001 yang melibatkan 9.632 peserta, yang menunjukkan bahwa konsumsi kacang-kacangan secara rutin memiliki kaitan erat dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner, salah satu penyakit yang paling banyak mempengaruhi populasi global.

Penyakit kardiovaskular, yang sering disebabkan oleh kondisi seperti hipertensi, diabetes tipe dua, dan obesitas, kini menjadi salah satu penyebab utama kematian di banyak negara. Menariknya, kacang-kacangan dapat membantu mengatasi masalah ini dengan menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, serta mengurangi peradangan kronis. Kacang juga berfungsi untuk menjaga berat badan yang sehat dan dapat mencegah perkembangan kanker.

Lebih lanjut, kacang-kacangan mengandung sejumlah nutrisi penting lainnya seperti tembaga, asam folat, zat besi, magnesium, dan vitamin B6, yang semuanya sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi optimal. Selain itu, kacang memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Salah satu studi menarik yang dilakukan oleh Buettner menyebutkan bahwa semakin banyak orang mengonsumsi biji-bijian seperti kacang, semakin panjang pula umur mereka. Buettner menambahkan, “Jika Anda makan secangkir biji-bijian setiap hari sejak usia muda, ini bisa meningkatkan harapan hidup Anda sekitar empat tahun lebih lama.”

Jenis kacang-kacangan yang dapat memberikan manfaat ini sangat beragam, mulai dari kacang kedelai, edamame, kacang merah, kacang tanah, almond, hingga kacang polong. Semua jenis kacang tersebut dapat memberikan manfaat yang sama baiknya bagi kesehatan, tergantung pada preferensi dan ketersediaan di masing-masing daerah.

Dengan semua bukti ilmiah yang mendukung, mulai saat ini, mungkin saatnya bagi kita untuk mempertimbangkan kacang-kacangan sebagai bagian dari pola makan sehat yang dapat mendukung usia panjang dan kualitas hidup yang lebih baik. Jangan ragu untuk menambahkan kacang-kacangan dalam menu harian Anda, karena pilihan kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan Anda di masa depan.

Bahaya Mukbang Berlebihan: TikToker Terkenal Meninggal Dunia

Seorang konten kreator asal Turki, Efecan Kultur, dilaporkan meninggal dunia pada 7 Maret 2025 setelah berjuang melawan komplikasi kesehatan akibat obesitas. Pria berusia 24 tahun ini dikenal luas melalui platform TikTok, di mana ia kerap mengunggah video mukbang—tren makan dalam jumlah besar yang kini populer di berbagai belahan dunia.

Kultur sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama tiga bulan, namun kesehatannya terus memburuk akibat kelebihan berat badan yang dialaminya. Kejadian ini kembali menjadi pengingat akan bahaya makan berlebihan dan dampaknya terhadap kesehatan.

Fenomena Mukbang dan Risikonya

Mukbang adalah tren yang berasal dari Korea Selatan, di mana seseorang merekam dirinya sedang mengonsumsi makanan dalam porsi besar untuk menarik perhatian audiens. Konten ini semakin banyak digemari karena dianggap menghibur, tetapi di sisi lain, kebiasaan ini memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan.

Menurut ahli gizi dari MD Anderson, Erma Levy, tubuh manusia membutuhkan sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang ke otak. Namun, dalam sesi mukbang, seseorang cenderung terus makan tanpa memperhatikan rasa kenyang, sehingga berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Berikut adalah beberapa efek negatif dari makan berlebihan yang dapat berdampak jangka pendek maupun panjang:

1. Ketidaknyamanan di Perut

Saat seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, perut akan mengembang lebih besar dari ukuran normalnya. Hal ini menekan organ di sekitarnya dan menyebabkan perasaan tidak nyaman, bahkan bisa menimbulkan kelelahan, lesu, atau mengantuk.

2. Kembung dan Produksi Gas Berlebihan

Gas adalah produk sampingan alami dari proses pencernaan. Namun, konsumsi makanan yang berlebihan dapat meningkatkan produksi gas yang berlebihan, membuat seseorang merasa kembung dan tidak nyaman.

3. Mulas dan Refluks Asam

Lambung memproduksi asam klorida untuk membantu pencernaan. Jika jumlah makanan terlalu banyak, asam ini bisa naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan mulas dan refluks asam. Terlalu sering mengalami kondisi ini dapat menyebabkan iritasi dan gangguan lambung yang lebih serius.

4. Stres Metabolik

Saat seseorang makan dalam jumlah besar, metabolisme tubuh akan meningkat untuk membakar kalori ekstra. Ini bisa menyebabkan rasa panas, keringat berlebihan, bahkan pusing karena tubuh bekerja lebih keras dari biasanya.

5. Beban Berlebih pada Organ

Organ-organ pencernaan, seperti pankreas dan hati, harus bekerja lebih keras untuk memproses makanan dalam jumlah besar. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu gangguan metabolisme, resistensi insulin, hingga risiko penyakit diabetes tipe 2.

Dampak Jangka Panjang Makan Berlebihan

Ketika seseorang terus mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar, tubuh akan menyimpan kelebihan energi tersebut sebagai lemak. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka risiko mengalami obesitas semakin tinggi.

Obesitas sendiri dapat meningkatkan peluang terkena berbagai penyakit kronis, seperti:

  • Diabetes tipe 2
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Penyakit jantung
  • Gangguan pencernaan
  • Beberapa jenis kanker

Selain itu, pola makan berlebihan juga dapat mengganggu kualitas tidur. Ritme sirkadian, yang mengatur siklus tidur, akan terganggu akibat ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh pola makan yang tidak teratur. Akibatnya, seseorang bisa mengalami gangguan tidur dan sulit mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Pelajaran dari Kasus Efecan Kultur

Kematian Efecan Kultur menjadi peringatan bagi banyak orang tentang bahaya makan berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan. Meski mukbang populer sebagai konten hiburan, penting bagi para pelaku dan penonton untuk menyadari risiko di baliknya.

Mengonsumsi makanan secara seimbang dan memperhatikan kesehatan pencernaan adalah langkah penting untuk mencegah masalah kesehatan di masa depan. Jika kebiasaan makan berlebihan dibiarkan tanpa pengawasan, risiko penyakit kronis dan komplikasi serius bisa semakin meningkat.

Momen ini juga menjadi pengingat bagi para kreator konten untuk lebih bijak dalam membuat tren yang dapat berdampak pada kesehatan banyak orang.