Tag Archives: Kesehatan Sendi

https://solfestofficial.com

Waspadai Makanan Tinggi Purin, Hindari Risiko Asam Urat Tinggi

Bagi mereka yang memiliki kadar asam urat tinggi, penting untuk memperhatikan pola makan, terutama dalam menghindari makanan yang mengandung purin dalam jumlah besar. Purin yang berlebihan dalam tubuh akan dipecah menjadi asam urat, yang jika menumpuk dapat menyebabkan nyeri sendi hingga serangan gout. Banyak orang sudah mengetahui bahwa jeroan seperti hati ayam, hati sapi, dan daging merah kaya akan purin. Namun, masih banyak makanan lain yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat. Menurut Medical Director Sirka, dokter Levina Avissa, MMRS, beberapa jenis makanan yang harus diwaspadai antara lain makanan laut seperti kerang, ikan sarden, dan udang, karena memiliki kandungan purin yang tinggi. Selain itu, daging unggas seperti kalkun dan bebek juga mengandung purin dalam jumlah signifikan. Beberapa jenis sayuran seperti bayam, asparagus, kembang kol, dan jamur juga memiliki purin, meskipun dalam kadar lebih rendah dibandingkan protein hewani.

Oleh karena itu, bagi pasien dengan kadar asam urat tinggi, sangat penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan sehari-hari. Konsumsi makanan tinggi purin dapat menyebabkan lonjakan kadar asam urat dalam darah, sehingga disarankan untuk membatasi asupan makanan tersebut dan berkonsultasi dengan dokter gizi guna mendapatkan pola makan yang tepat. Jika kadar asam urat meningkat, tubuh bisa menunjukkan beberapa gejala, terutama pada sendi, seperti rasa nyeri atau ngilu di jari tangan, kaki, serta pergelangan tangan. Selain itu, dapat muncul tophus atau benjolan asam urat di sendi yang terasa nyeri saat ditekan. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Hyperuricemia, atau kadar asam urat tinggi dalam darah, terjadi ketika jumlah asam urat dalam tubuh melebihi batas normal. Normalnya, kadar asam urat pada wanita berkisar antara 1,5 hingga 6,0 mg/dL, sementara pada pria berada di rentang 2,5 hingga 7,0 mg/dL. Jika kadar ini melebihi batas normal, berbagai masalah kesehatan dapat timbul. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan gejala yang muncul serta melakukan pemeriksaan medis secara rutin. Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kesehatan di kemudian hari.