Tag Archives: Neurologi

https://solfestofficial.com

Trombosis Sinus Vena Serebral: Ancaman Tersembunyi bagi Wanita Hamil!

Trombosis sinus vena serebral (Cerebral Venous Sinus Thrombosis/CVST) adalah kondisi langka namun berpotensi fatal yang dapat terjadi pada wanita hamil. CVST merupakan salah satu jenis stroke yang disebabkan oleh pembentukan gumpalan darah di sinus vena otak, sebagaimana dilaporkan oleh Times of India.

Kehamilan menyebabkan perubahan pada sistem pembekuan darah yang dapat bertahan hingga masa nifas, meningkatkan risiko hiperkoagulasi dan CVST. Risiko ini semakin tinggi pada trimester ketiga dan empat minggu pertama setelah persalinan. Faktor seperti operasi sesar, infeksi sistemik, muntah berlebihan, dan anemia dapat memperburuk kondisi.

Selain kehamilan, faktor risiko lain mencakup penggunaan kontrasepsi oral, dehidrasi, penyakit trombotik, trombofilia genetik, dan kanker. Wanita dengan kondisi seperti kelebihan berat badan, diabetes, atau riwayat trauma dan operasi sebelumnya juga memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami pembekuan darah di otak.

Menurut Dr. Kunal Bahrani, Direktur Klinis & Kepala Neurologi di Marengo Asia Hospitals Faridabad, sakit kepala adalah gejala paling umum dari CVST. Gejala lainnya meliputi penglihatan kabur, pingsan, kehilangan kontrol gerakan tubuh, kejang, hingga koma. Jika tidak ditangani, CVST dapat menyebabkan komplikasi serius seperti masalah bicara, gangguan penglihatan, peningkatan tekanan dalam tengkorak, dan cedera otak yang dapat berakibat fatal.

Dr. Tarun Sharma, Direktur Program Bedah Otak & Tulang Belakang di rumah sakit yang sama, menambahkan bahwa selama kehamilan, tubuh wanita mengalami hiperkoagulasi yang membuat mereka lebih rentan terhadap pembekuan darah, yang dikenal sebagai Deep Vein Thrombosis (DVT). Jika gumpalan ini terbentuk di otak, maka disebut CVST.

Untuk mendiagnosis CVST, aliran darah di otak dievaluasi menggunakan tes pencitraan seperti MRI, MR venogram, dan CT venogram, serta pemeriksaan darah. Jika dicurigai CVST, pasien harus segera mencari pertolongan medis dan berkonsultasi dengan ahli saraf.

Terapi lini pertama CVST adalah pemberian antikoagulan. Namun, jika pasien mengalami kerusakan neurologis atau koma meskipun telah mendapatkan perawatan, terapi endovaskular atau intervensi bedah dapat menjadi opsi.

Mencegah CVST melibatkan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan rendah lemak, memperbanyak buah dan sayuran, berolahraga secara rutin, menghindari asap rokok, dan menjaga kondisi kesehatan kronis seperti diabetes tetap terkendali. Kesadaran masyarakat untuk mengenali gejala awal dan melaporkannya kepada dokter sangat penting untuk penanganan dini.