Tag Archives: Pemeriksaan EKG

https://solfestofficial.com

Nyeri Dada: Kenali Perbedaannya, Serangan Jantung atau GERD?

Nyeri dada kerap menjadi sumber kekhawatiran karena bisa menjadi gejala serangan jantung. Namun, kondisi lain seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang serupa. Oleh karena itu, memahami perbedaan gejalanya sangat penting agar tidak panik berlebihan dan dapat mengambil tindakan yang tepat.

Menurut Dr. dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, AIFO-K, seorang Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, serangan jantung biasanya ditandai dengan nyeri dada yang berada di tengah dan bisa menjalar ke lengan kiri, punggung, rahang, dagu, atau bahkan ulu hati. Rasa nyerinya sering digambarkan seperti ditekan atau diremas, dan dapat disertai gejala lain seperti keringat dingin, sesak napas, serta jantung berdebar. Beberapa pasien bahkan keliru menganggapnya sebagai gangguan pencernaan. Dari sisi medis, serangan jantung dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) yang menunjukkan perubahan segmen ST atau gelombang T, serta adanya peningkatan enzim jantung Troponin yang mengindikasikan kerusakan otot jantung.

Sebaliknya, GERD memiliki ciri khas yang berbeda, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam atau pahit di mulut, sering bersendawa, serta gejala yang memburuk setelah mengonsumsi makanan tertentu atau saat berbaring. Berbeda dengan serangan jantung, GERD tidak mempengaruhi hasil EKG maupun kadar enzim jantung.

Dr. Vito menekankan bahwa jika nyeri dada muncul tiba-tiba, disertai keringat dingin, sesak napas, atau tidak mereda meskipun sudah minum obat maag, segera periksakan diri ke rumah sakit. Pemeriksaan EKG sangat penting untuk memastikan apakah gejala tersebut terkait dengan serangan jantung. Dalam kasus serangan jantung, waktu penanganan sangat berpengaruh terhadap tingkat keselamatan pasien serta mencegah komplikasi yang lebih serius.

Walaupun serangan jantung dan GERD memiliki gejala yang berbeda, keduanya bisa terjadi bersamaan, terutama pada individu dengan faktor risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, pemeriksaan medis sangat disarankan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Dr. Vito juga mengingatkan bahwa informasi ini hanya bersifat edukatif dan tidak dapat dijadikan alat diagnosis, karena pemeriksaan langsung oleh dokter tetap diperlukan. Jika mengalami nyeri dada yang mencurigakan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari risiko lebih lanjut.