Category Archives: Wisata & Kuliner

https://solfestofficial.com

Pesona dan Tantangan Pariwisata Indonesia di Era Digital dan Berkelanjutan

Indonesia dikenal sebagai negeri kepulauan yang menyimpan kekayaan alam dan budaya luar biasa. Dengan lebih dari 17.000 pulau, negeri ini menawarkan pemandangan laut yang jernih, pantai berpasir putih, pegunungan hijau, serta warisan sejarah dan budaya yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Bali tetap menjadi magnet utama, namun destinasi seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Wakatobi, dan Mandalika juga mulai mencuri perhatian dengan keunikan masing-masing.

Pertumbuhan sektor pariwisata turut dipengaruhi oleh peran besar media sosial dan pemasaran digital. Unggahan di Instagram, video perjalanan di YouTube, hingga blog travel turut memicu ketertarikan wisatawan, terutama kalangan milenial dan Gen Z yang kini menjadi penggerak tren wisata baru seperti eco-travel, solo traveling, hingga staycation. Tak hanya pemerintah, pelaku industri pariwisata juga aktif memanfaatkan platform digital untuk memperkenalkan potensi lokal, termasuk mengembangkan desa wisata berbasis teknologi.

Namun, tantangan tak bisa dihindari. Infrastruktur belum merata di banyak destinasi, akses menuju lokasi terpencil sering kali sulit, dan kualitas SDM pariwisata masih belum seimbang. Ditambah lagi, ancaman terhadap kelestarian alam dan budaya semakin nyata, khususnya di daerah yang mengalami over-tourism seperti Bali dan Bromo. Masalah lingkungan seperti pengelolaan sampah juga menjadi sorotan.

Solusi yang ditawarkan adalah pendekatan pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan ekologi. Dengan pengelolaan bijak, pariwisata bisa menjadi motor penggerak pembangunan sekaligus pelindung budaya bangsa.

Dubai Cetak Sejarah sebagai Destinasi Ramah Autisme Pertama di Timur Tengah

Dubai resmi diakui sebagai destinasi ramah autisme bersertifikat pertama di kawasan Timur Jazirah Arab, memperkuat posisinya sebagai tujuan wisata inklusif yang mudah diakses semua kalangan. Sertifikasi ini diberikan oleh International Board of Credentialing and Continuing Education Standards (IBCCES), lembaga terkemuka dalam bidang pelatihan autisme dan sensitivitas sensorik. CEO Dubai Corporation for Tourism and Commerce Marketing (DCTCM), Yang Terhormat Issam Kazim, menyebutkan bahwa pencapaian ini menjadi bagian penting dalam mendukung Dubai Economic Agenda D33, yang menekankan pada pengembangan talenta, inklusi sosial, serta peningkatan kualitas hidup.

Pengakuan ini tidak terlepas dari kerja sama erat antara berbagai pihak, mulai dari IBCCES, sektor penerbangan, hotel, hingga tempat wisata. Dubai terus berinovasi untuk menjadi kota terbaik yang layak dikunjungi, ditinggali, dan menjadi tempat bekerja bagi semua orang. Sertifikasi ini didapatkan setelah Dubai Department of Economy and Tourism (DET) dan mitranya melakukan serangkaian upaya peningkatan aksesibilitas, termasuk pelatihan staf, layanan pendukung di atraksi wisata, serta penyediaan panduan sensorik dan lanyard khusus bagi penyandang disabilitas tak kasat mata.

Melalui platform pelatihan online ‘Dubai Way’ yang dikembangkan oleh Dubai College of Tourism, ribuan staf telah dibekali keterampilan melayani wisatawan berkebutuhan khusus. Program Inclusive Service turut memperkaya pemahaman tenaga kerja lewat sesi interaktif dan contoh nyata. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 70.000 orang telah menjalani pelatihan, lebih dari 300 hotel berpartisipasi, serta lebih dari 15 destinasi dan fasilitas umum tersertifikasi. Ketua Dewan dan CEO IBCCES, Myron Pincomb, menegaskan komitmen untuk terus mendukung Dubai dalam menciptakan pariwisata yang lebih inklusif bagi semua.

Landwasser World: Sensasi Petualangan Baru di Swiss yang Wajib Dikunjungi

Ketika liburan ke Swiss, yang terlintas di benak traveler biasanya adalah Pegunungan Alpen, Danau Zurich, atau Jungfraujoch yang menakjubkan. Namun kini, ada destinasi baru yang tidak kalah menarik, yaitu Landwasser World. Terletak di Graubünden, Swiss, sekitar dua jam perjalanan dari Zurich, Landwasser World menawarkan pengalaman unik di sekitar Viaduk Landwasser yang ikonik. Destinasi ini memadukan keindahan panorama alam, jalur kereta api bersejarah, dan situs warisan dunia UNESCO.

Salah satu daya tarik utamanya adalah jaringan kereta Rhaetian Railway yang melintasi Viaduk Landwasser setinggi 65 meter. Traveler bisa menikmati perjalanan ini menggunakan Landwasser Viaduct Shuttle atau Historical Train, sebuah kereta uap klasik yang mengingatkan pada kereta di film Harry Potter. Kereta ini menawarkan perjalanan selama 30 menit, menyuguhkan pemandangan pegunungan Swiss yang memesona dengan opsi gerbong terbuka untuk menikmati udara segar.

Tak hanya itu, Landwasser World juga menghadirkan Landwasser Express cho-cho train yang mengajak wisatawan menjelajahi bagian bawah viaduk serta desa-desa kecil di sekitarnya. Atraksi lain seperti Filusio Illusion Coach, Farsox Ranch, Sky Walk, dan berbagai museum lokal siap menambah keseruan. Dengan tiket terjangkau mulai dari Rp 300 ribuan melalui Landwasser World Passes, destinasi ini menjadi pilihan tepat untuk petualangan seru di Swiss. Landwasser World akan resmi dibuka pada 10 Mei 2025 dan dapat diakses mudah dari Zurich, Davos, maupun St. Moritz.

Wisata Bahari Lamongan, Surga Wahana Seru untuk Keluarga dan Pecinta Adrenalin

Wisata Bahari Lamongan (WBL) terus menjadi salah satu destinasi andalan di Jawa Timur dengan lebih dari 48 wahana menarik yang cocok untuk semua kalangan. Pengunjung dari berbagai daerah, termasuk Guntur yang datang bersama keluarganya, mengaku terpikat oleh dua wahana favoritnya, yakni Istana Bawah Laut dan Waterboom. Menurut Guntur, Istana Bawah Laut memberikan pengalaman unik yang tidak biasa, di mana pengunjung bisa menyaksikan kehidupan laut melalui dinding kaca tebal yang berada di bawah permukaan air. Ia merasa sangat senang bisa menikmati keindahan dunia bawah laut tanpa harus menyelam langsung ke laut.

Selain itu, wahana Waterboom juga menjadi daya tarik yang tak kalah seru. Guntur menyebutkan bahwa di wahana ini, para pengunjung tidak hanya sekadar berenang, tetapi juga diajak memacu adrenalin lewat seluncuran air yang menantang dan kolam-kolam yang menyegarkan. Menurutnya, kombinasi antara sensasi air dan permainan menantang ini membuat pengalaman di WBL terasa makin lengkap dan menyenangkan, apalagi saat dinikmati bersama keluarga.

Tak hanya dua wahana itu saja, WBL juga menawarkan pengalaman edukatif melalui Gua Insectarium yang menampilkan berbagai koleksi serangga dari seluruh dunia. Bagi pencari sensasi, ada Space Shuttle dan Paus Dangdut yang menghadirkan petualangan mendebarkan. Sementara untuk anak-anak, Texas City dan Istana Bajak Laut menjadi area bermain yang penuh imajinasi dan keceriaan. Semua wahana tersebut menjadikan WBL sebagai pilihan utama liburan keluarga.

Star Bathing, Menyelami Kedamaian Langit Malam dari Pelosok Nusantara

Star bathing kini menjadi tren wisata baru yang memadukan keindahan bintang-bintang malam dengan relaksasi serta refleksi diri. Aktivitas ini dilakukan di alam terbuka agar peserta bisa menikmati ketenangan dan kemegahan langit malam secara maksimal. Berbeda dari stargazing yang menekankan pada pengamatan serta dokumentasi langit, star bathing lebih menekankan pada pengalaman emosional dan spiritual yang mendalam, seperti merenung di bawah cahaya bintang sambil menikmati suasana alam yang hening.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menikmati langit malam dapat menumbuhkan rasa takjub dan kesadaran tentang posisi manusia di alam semesta. Hal ini dipercaya mampu meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stres, serta memperkuat koneksi emosional dengan lingkungan sekitar. Kegiatan ini bahkan dianggap serupa dengan forest bathing, yang juga bertujuan meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan jiwa melalui kedekatan dengan alam.

Kepopuleran star bathing turut didorong oleh meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan mental. Tak heran bila separuh dari pecinta astronomi kini menjadikan aktivitas ini sebagai agenda utama saat berlibur. Di Indonesia sendiri, terdapat sejumlah destinasi ideal untuk melakukan star bathing, mulai dari Dataran Tinggi Dieng, Ranu Kumbolo, Desa Wae Rebo, hingga Pulau Waigeo. Selain memberi manfaat bagi pikiran dan tubuh, tren ini juga berpotensi besar mendukung pariwisata berkelanjutan, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal lewat pelestarian langit malam dan meningkatnya kunjungan wisata berbasis alam.

Kampung Melon Napote: Destinasi Agrowisata Edukatif di Desa Bira Timur

Kampung Petik Melon yang terletak di Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat diminati. Tidak hanya menawarkan pengalaman wisata yang menyenangkan, Kampung Melon Napote juga memiliki nilai edukasi yang sangat berharga. Para pengunjung dapat menikmati berbagai jenis melon yang langsung dipetik dari kebunnya, sekaligus mempelajari cara budi daya tanaman melon yang ramah lingkungan dan menguntungkan. Aktivitas ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia pertanian, terutama dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan tanaman buah.

Mahfud, yang merupakan penggagas Kampung Melon Napote, mengungkapkan bahwa dia memulai agrowisata ini pada tahun 2016 dengan modal tekad dan keyakinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ia memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dan mendorong partisipasi mereka dalam sektor pertanian yang berkelanjutan. “Saya ingin mengajak masyarakat, khususnya kalangan muda, untuk lebih peduli terhadap kondisi pertanian dan mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan,” ujarnya dalam kesempatan yang diadakan pada Rabu (23/4/2025).

Keindahan alam di sekitar Kampung Melon juga memberikan nilai tambah yang membuat para pengunjung semakin betah berlama-lama di tempat ini. Pemandangan alam yang menawan serta udara segar yang sejuk menjadi daya tarik tersendiri. Kampung Melon yang memiliki luas area mencapai lima hektare ini menjadi primadona bagi para pecinta buah, tak hanya bagi wisatawan lokal, tetapi juga pengunjung dari mancanegara yang ingin merasakan pengalaman unik ini. “Bukan hanya wisatawan lokal, pengunjung dari luar negeri pun pernah datang ke sini untuk menikmati buah melon segar dan belajar langsung tentang budi daya melon,” tambah Mahfud.

Sejak pertama kali didirikan, Kampung Melon Napote telah menjadi destinasi wisata yang sangat populer, berkembang pesat, dan terus memberikan pengalaman yang edukatif serta menginspirasi bagi siapa saja yang berkunjung. Kini, Kampung Melon Napote semakin dikenal sebagai tempat yang memadukan wisata alam dengan edukasi pertanian yang menarik.

STQH NTB 2025 di Sumbawa: Kolaborasi Syiar Islam dan Pesona Wisata

Pemerintah Daerah Sumbawa dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-28 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan digelar pada tahun 2025. Acara ini tidak hanya menjadi ajang religi, namun juga akan disinergikan dengan sektor pariwisata guna memberikan nilai tambah serta mendorong pengembangan daerah. Sekretaris Pemkab Sumbawa, Dr. Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa persiapan kini telah hampir rampung, termasuk penyempurnaan panggung utama yang berlokasi di Lapangan Pahlawan.

Sejumlah titik di Kota Sumbawa pun turut dipercantik, terutama kawasan-kawasan yang memiliki potensi wisata. Nantinya, para peserta dari seluruh kabupaten/kota di NTB akan diberi kesempatan untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Sumbawa. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mempromosikan sektor pariwisata lokal serta meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat.

Lebih jauh, Dr. Budi menyampaikan bahwa kegiatan ini juga akan memberikan dampak positif terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain menyebarkan syiar Islam, STQH ini dinilai mampu memperkuat pemahaman nilai-nilai keagamaan bagi generasi muda. Untuk kelancaran acara, Pemda telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari kepolisian, PLN, Telkom hingga BMKG.

Menjelang pelaksanaan pada 25 April 2025, koordinasi terus dimatangkan agar tidak ada hambatan, khususnya terkait cuaca yang menjadi perhatian utama karena banyak kegiatan berlangsung di ruang terbuka. Dengan kerja sama yang solid, Pemda Sumbawa optimis pelaksanaan STQH tahun ini akan berjalan sukses dan membawa manfaat luas bagi daerah.

Pasar Kebun: Destinasi Kuliner dan Budaya Baru di Madura

Pasar Kebun, yang terletak di Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Madura, telah resmi dibuka pada Minggu, 20 April 2025. Destinasi baru ini menyajikan suasana pedesaan yang hangat dengan atmosfer pasar tradisional tempo dulu. Dengan lapak sederhana yang terbuat dari bambu dan daun kelapa, Pasar Kebun mengajak pengunjung untuk merasakan kembali kenangan masa kecil di desa, sesuatu yang kini semakin langka di tengah kemajuan zaman. Pasar ini menjadi ruang interaksi budaya dan ekonomi bagi masyarakat setempat.

Kuliner khas Madura menjadi daya tarik utama di pasar ini. Hidangan seperti Kocor Kuah, Lontong Sate dengan bumbu kacang, Cindul, Katemel, dan Lanon bisa dinikmati kembali di sini. Geddeng Kolop (pisang rebus khas Madura) serta Pattola, kuliner berkuah manis, juga menambah daftar pilihan yang menggugah selera. Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, berharap kehadiran Pasar Kebun dapat memperkuat ekonomi lokal dan memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional kepada generasi muda. Pasar ini bukan hanya tempat berbelanja, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenal budaya dan mengenang masa lalu.

Selain kuliner, Pasar Kebun juga menawarkan aktivitas wisata menarik. Pengunjung dapat menyewa perahu kecil untuk menikmati keindahan alam sekitar. Sistem pembayaran yang unik, yaitu dengan menggunakan koin khusus, juga menambah kesan tradisional. Pasar Kebun dibuka setiap hari Minggu dari pukul 06.00 hingga 14.00 WIB, lengkap dengan pertunjukan seni lokal yang memperkaya pengalaman berkunjung.

Mangga dalam Gaya Baru: Inovasi Kuliner yang Semakin Digandrungi Anak Muda

Mangga kini tak lagi sekadar dikonsumsi dalam bentuk buah segar atau dijus seperti biasanya. Buah tropis ini telah bertransformasi menjadi bahan utama dalam berbagai kreasi kuliner modern yang tengah naik daun, terutama di kalangan anak muda. Beragam olahan unik berbahan dasar mangga kini mudah ditemui di kafe kekinian maupun gerai makanan kreatif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Inovasi yang paling populer meliputi hidangan seperti mango sticky rice, mango boba float, hingga ayam dengan sambal mangga muda yang pedas menyegarkan. Cita rasa asam-manis yang khas dari mangga memberi sentuhan segar pada beragam sajian, menjadikannya cocok dipadukan dengan berbagai bahan lainnya. Tak hanya itu, tampilannya yang mencolok dengan warna kuning cerah membuat kuliner berbasis mangga terlihat sangat menarik dan kerap menjadi pilihan konten bagi para food vlogger serta pengguna media sosial.

Melimpahnya hasil panen mangga di tanah air turut membuka peluang bagi pelaku usaha kuliner, khususnya UMKM. Banyak yang kini memproduksi kreasi seperti es krim mangga buatan rumahan, keripik mangga, hingga sambal mangga dalam kemasan praktis. Produk-produk ini tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga nilai jual visual yang tinggi.

Para ahli kuliner menilai tren ini berpotensi terus berkembang asalkan inovasi terus dilakukan dan mutu rasa tetap dijaga. Mangga telah menjelma menjadi inspirasi utama dalam menciptakan ide-ide makanan kekinian yang tak hanya lezat, tapi juga fotogenik dan mengundang selera.

Pesona Tersembunyi di Tengah Kota Bungku: Air Terjun Pofua’a Resmi Dibuka

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, secara resmi membuka destinasi wisata baru berupa air terjun Pofua’a yang berlokasi di Desa Bente, Kabupaten Morowali, pada Minggu (20/4). Peresmian ini bukan hanya menjadi momen penting bagi sektor pariwisata daerah, tetapi juga membawa kejutan tersendiri bagi sang gubernur. Lokasi air terjun sengaja dirahasiakan oleh panitia hingga beliau benar-benar tiba di lokasi. Tak disangka, panorama alam yang menakjubkan langsung menyambutnya, membuat Gubernur Anwar terkesan dengan potensi wisata alam yang berada di pusat Kota Bungku.

Bupati Morowali, Iksan Baharuddin Abdul Rauf, menyebut air terjun Pofua’a sebagai “hidden gem” yang selama ini tersembunyi dari sorotan publik. Menurutnya, pengungkapan lokasi ini secara langsung kepada gubernur menjadi cara unik untuk menunjukkan bahwa Morowali memiliki aset wisata yang luar biasa. Langkah ini pun berhasil, karena gubernur memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut yang dinilai kreatif dan inspiratif.

Lebih jauh, Gubernur Anwar menekankan bahwa pengembangan destinasi wisata ini sangat selaras dengan program unggulan pemerintah provinsi bertajuk “1000 Dewi” atau 1000 Desa Wisata. Ia menyoroti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar air terjun, terutama kawasan hulu dan hutan yang menjadi penopang utama aliran air. Ia berharap agar masyarakat dan pemerintah daerah bersama-sama menjaga kawasan ini, sehingga air terjun Pofua’a bisa menjadi ikon wisata yang lestari dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar.