Tag Archives: Pola Hidup

https://solfestofficial.com

Gagal Ginjal Mengancam Anak dan Remaja, Kebiasaan Sehari-hari Jadi Pemicu Utama

Penyakit gagal ginjal kini tidak lagi hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga mulai banyak ditemukan pada anak-anak hingga remaja. Sayangnya, banyak yang belum menyadari bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari dapat meningkatkan risiko kondisi ini. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengungkapkan bahwa pola hidup kurang sehat, seperti kurangnya konsumsi air putih dan gaya hidup sedentari, dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers Hari Ginjal Sedunia yang berlangsung di Cikini, Jakarta Pusat.

Senada dengan hal itu, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, juga menekankan bahwa kurangnya konsumsi air putih dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal pada semua kelompok usia. Ia menjelaskan bahwa kekurangan cairan yang berlangsung lama, terutama jika tidak mengonsumsi air putih yang cukup, dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal secara perlahan. Selain itu, kondisi ini juga dapat memicu infeksi dan pembentukan batu ginjal, yang akhirnya berujung pada penurunan fungsi organ tersebut.

Di sisi lain, dr. Pringgodigdo juga menyoroti meningkatnya kasus gagal ginjal pada anak yang banyak diperbincangkan di media sosial. Saat ini, PERNEFRI masih mengumpulkan data terkait jumlah anak yang mengalami penyakit ginjal dengan bekerja sama dengan para ahli nefrologi pediatrik. Namun, ia menegaskan bahwa penyebab gagal ginjal pada anak-anak tidak hanya berasal dari pola hidup yang kurang sehat, tetapi juga dipengaruhi oleh penyakit bawaan tertentu. Jika pada orang dewasa gagal ginjal sering dipicu oleh diabetes dan hipertensi, pada anak-anak kondisi ini lebih sering disebabkan oleh sindrom nefrotik atau glomerulonefritis, yang merupakan peradangan di ginjal.

Untuk meningkatkan akses pengobatan bagi anak-anak penderita gagal ginjal, PERNEFRI terus berupaya memperluas layanan terapi ginjal di berbagai rumah sakit. Jika sebelumnya perawatan hanya tersedia di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, kini semakin banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut. Deteksi dini juga menjadi hal yang sangat penting, karena penyakit ginjal kronis sering kali tidak terdeteksi hingga fungsinya sudah menurun drastis. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal yang tidak dapat diperbaiki. Oleh karena itu, semakin cepat gangguan ginjal dikenali, semakin besar pula peluang untuk memperlambat perkembangannya agar tidak berujung pada kondisi yang lebih parah.

Kenali Gejala Kanker Darah Sejak Dini untuk Peluang Kesembuhan Lebih Baik

Kanker darah adalah penyakit yang menyerang sistem peredaran darah akibat produksi sel darah putih yang tidak normal, biasanya berasal dari sumsum tulang. Penyakit ini terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu Leukemia, Limfoma, dan Multiple Myeloma. Meskipun dapat menyerang siapa saja, beberapa jenis lebih sering terjadi pada kelompok usia tertentu. Data dari Indonesian Pediatric Cancer Registry (IPCAR) 2024 menunjukkan bahwa Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) menjadi penyebab utama kanker pada anak-anak di Indonesia dengan persentase 33,19 persen, sementara Acute Myeloid Leukemia (AML) lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.

Sayangnya, banyak pasien tidak menyadari bahwa gejala awal kanker darah kerap disalahartikan sebagai penyakit ringan. Senior Consultant dan Haematologist dari Parkway Cancer Centre, Dr. Dawn Mya Hae Tha, menekankan bahwa deteksi dini sangat berpengaruh terhadap peluang kesembuhan pasien. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam berkepanjangan akibat infeksi yang dipicu perkembangan sel kanker dalam tubuh. Selain itu, kelelahan yang berlebihan juga menjadi tanda karena produksi sel kanker dapat menghambat produksi sel darah merah dan menghasilkan sitokin yang membuat tubuh lebih cepat merasa lelah.

Tanda lain yang sering muncul adalah mudah memar dan mengalami pendarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah, akibat penurunan kadar trombosit. Pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa menjadi gejala yang ditandai dengan munculnya benjolan di leher, dada, ketiak, atau selangkangan. Selain itu, pertumbuhan sel kanker yang memenuhi sumsum tulang dapat menekan area tulang dan sendi, menyebabkan nyeri yang tidak kunjung hilang.

Hingga kini, belum ada metode pencegahan pasti untuk kanker darah. Namun, menerapkan gaya hidup sehat dan mengenali gejala sejak dini dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan. Dr. Dawn juga menekankan bahwa diagnosis lebih awal sangat penting. Jika kamu sedang merasakan gejala seperti yang ada di atas, segeralah untuk periksakan diri ke dokter agar dapat penanganan yang tepat.

Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Berpengaruh Besar pada Kesehatan

Sering kali kita mengira menjaga kesehatan hanya sebatas olahraga teratur dan pola makan seimbang. Padahal, ada banyak kebiasaan kecil yang tanpa disadari memiliki dampak besar terhadap kondisi tubuh. Beberapa di antaranya terlihat sepele, tetapi jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Salah satu kebiasaan yang sering diabaikan adalah kurangnya asupan air putih. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan kelelahan, menurunkan konsentrasi, serta mengganggu pencernaan. Tubuh yang terdiri lebih dari 60% air membutuhkan cairan cukup agar tetap berfungsi optimal.

Selain itu, kebiasaan begadang juga sering dianggap remeh. Banyak orang merasa lebih produktif di malam hari, tetapi kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memengaruhi suasana hati, serta meningkatkan risiko penyakit jantung. Duduk terlalu lama juga menjadi masalah umum, terutama bagi mereka yang bekerja di depan komputer. Studi ilmiah menunjukkan bahwa terlalu lama duduk bisa memicu obesitas, diabetes, hingga gangguan kardiovaskular. Oleh karena itu, penting untuk sesekali berdiri atau berjalan guna menjaga kesehatan tubuh.

Konsumsi gula berlebih juga berdampak negatif bagi kesehatan. Makanan dan minuman manis yang sering dikonsumsi sehari-hari dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, hingga gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Kebiasaan buruk lainnya yang jarang disadari adalah stres yang tidak dikelola dengan baik. Stres kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur dan pencernaan. Untuk menjaga kesehatan, penting bagi kita untuk mengelola stres melalui meditasi, yoga, atau aktivitas menenangkan lainnya. Mulai sekarang, perhatikan kebiasaan sehari-harimu agar tetap sehat dan bahagia.