Tag Archives: Indonesia

https://solfestofficial.com

Peneliti Temukan Kacang-Kacangan sebagai Kunci Hidup Lebih Panjang dan Sehat

Dan Buettner, seorang peneliti yang terkenal karena penelitiannya mengenai blue zone atau wilayah dengan harapan hidup panjang, telah mengungkapkan temuan menarik terkait kebiasaan makan yang dapat meningkatkan umur panjang dan kualitas hidup. Dalam pencariannya untuk mengungkap rahasia hidup sehat, Buettner melakukan perjalanan ke berbagai daerah di dunia yang dikenal sebagai blue zone, seperti Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, dan Ikaria di Yunani, yang memiliki populasi dengan usia panjang dan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata global.

Salah satu temuan utama Buettner berkaitan dengan konsumsi kacang-kacangan. Menurutnya, kacang-kacangan merupakan makanan yang kaya akan manfaat dan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia. Kacang-kacangan diketahui mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk protein, serat, dan karbohidrat kompleks yang mendukung tubuh untuk tetap sehat dan bugar.

Buettner menegaskan bahwa kacang-kacangan adalah pilihan utama dalam makanan panjang umur. “Kacang-kacangan penuh dengan protein, serat, dan karbohidrat kompleks yang sangat baik untuk tubuh,” ujarnya dalam wawancara terbaru dengan Mirror. Penelitiannya juga didukung oleh sebuah studi besar yang dilakukan pada 2001 yang melibatkan 9.632 peserta, yang menunjukkan bahwa konsumsi kacang-kacangan secara rutin memiliki kaitan erat dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner, salah satu penyakit yang paling banyak mempengaruhi populasi global.

Penyakit kardiovaskular, yang sering disebabkan oleh kondisi seperti hipertensi, diabetes tipe dua, dan obesitas, kini menjadi salah satu penyebab utama kematian di banyak negara. Menariknya, kacang-kacangan dapat membantu mengatasi masalah ini dengan menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, serta mengurangi peradangan kronis. Kacang juga berfungsi untuk menjaga berat badan yang sehat dan dapat mencegah perkembangan kanker.

Lebih lanjut, kacang-kacangan mengandung sejumlah nutrisi penting lainnya seperti tembaga, asam folat, zat besi, magnesium, dan vitamin B6, yang semuanya sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi optimal. Selain itu, kacang memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Salah satu studi menarik yang dilakukan oleh Buettner menyebutkan bahwa semakin banyak orang mengonsumsi biji-bijian seperti kacang, semakin panjang pula umur mereka. Buettner menambahkan, “Jika Anda makan secangkir biji-bijian setiap hari sejak usia muda, ini bisa meningkatkan harapan hidup Anda sekitar empat tahun lebih lama.”

Jenis kacang-kacangan yang dapat memberikan manfaat ini sangat beragam, mulai dari kacang kedelai, edamame, kacang merah, kacang tanah, almond, hingga kacang polong. Semua jenis kacang tersebut dapat memberikan manfaat yang sama baiknya bagi kesehatan, tergantung pada preferensi dan ketersediaan di masing-masing daerah.

Dengan semua bukti ilmiah yang mendukung, mulai saat ini, mungkin saatnya bagi kita untuk mempertimbangkan kacang-kacangan sebagai bagian dari pola makan sehat yang dapat mendukung usia panjang dan kualitas hidup yang lebih baik. Jangan ragu untuk menambahkan kacang-kacangan dalam menu harian Anda, karena pilihan kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan Anda di masa depan.

Bahaya Mukbang Berlebihan: TikToker Terkenal Meninggal Dunia

Seorang konten kreator asal Turki, Efecan Kultur, dilaporkan meninggal dunia pada 7 Maret 2025 setelah berjuang melawan komplikasi kesehatan akibat obesitas. Pria berusia 24 tahun ini dikenal luas melalui platform TikTok, di mana ia kerap mengunggah video mukbang—tren makan dalam jumlah besar yang kini populer di berbagai belahan dunia.

Kultur sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama tiga bulan, namun kesehatannya terus memburuk akibat kelebihan berat badan yang dialaminya. Kejadian ini kembali menjadi pengingat akan bahaya makan berlebihan dan dampaknya terhadap kesehatan.

Fenomena Mukbang dan Risikonya

Mukbang adalah tren yang berasal dari Korea Selatan, di mana seseorang merekam dirinya sedang mengonsumsi makanan dalam porsi besar untuk menarik perhatian audiens. Konten ini semakin banyak digemari karena dianggap menghibur, tetapi di sisi lain, kebiasaan ini memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan.

Menurut ahli gizi dari MD Anderson, Erma Levy, tubuh manusia membutuhkan sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang ke otak. Namun, dalam sesi mukbang, seseorang cenderung terus makan tanpa memperhatikan rasa kenyang, sehingga berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Berikut adalah beberapa efek negatif dari makan berlebihan yang dapat berdampak jangka pendek maupun panjang:

1. Ketidaknyamanan di Perut

Saat seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, perut akan mengembang lebih besar dari ukuran normalnya. Hal ini menekan organ di sekitarnya dan menyebabkan perasaan tidak nyaman, bahkan bisa menimbulkan kelelahan, lesu, atau mengantuk.

2. Kembung dan Produksi Gas Berlebihan

Gas adalah produk sampingan alami dari proses pencernaan. Namun, konsumsi makanan yang berlebihan dapat meningkatkan produksi gas yang berlebihan, membuat seseorang merasa kembung dan tidak nyaman.

3. Mulas dan Refluks Asam

Lambung memproduksi asam klorida untuk membantu pencernaan. Jika jumlah makanan terlalu banyak, asam ini bisa naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan mulas dan refluks asam. Terlalu sering mengalami kondisi ini dapat menyebabkan iritasi dan gangguan lambung yang lebih serius.

4. Stres Metabolik

Saat seseorang makan dalam jumlah besar, metabolisme tubuh akan meningkat untuk membakar kalori ekstra. Ini bisa menyebabkan rasa panas, keringat berlebihan, bahkan pusing karena tubuh bekerja lebih keras dari biasanya.

5. Beban Berlebih pada Organ

Organ-organ pencernaan, seperti pankreas dan hati, harus bekerja lebih keras untuk memproses makanan dalam jumlah besar. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu gangguan metabolisme, resistensi insulin, hingga risiko penyakit diabetes tipe 2.

Dampak Jangka Panjang Makan Berlebihan

Ketika seseorang terus mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar, tubuh akan menyimpan kelebihan energi tersebut sebagai lemak. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka risiko mengalami obesitas semakin tinggi.

Obesitas sendiri dapat meningkatkan peluang terkena berbagai penyakit kronis, seperti:

  • Diabetes tipe 2
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Penyakit jantung
  • Gangguan pencernaan
  • Beberapa jenis kanker

Selain itu, pola makan berlebihan juga dapat mengganggu kualitas tidur. Ritme sirkadian, yang mengatur siklus tidur, akan terganggu akibat ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh pola makan yang tidak teratur. Akibatnya, seseorang bisa mengalami gangguan tidur dan sulit mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Pelajaran dari Kasus Efecan Kultur

Kematian Efecan Kultur menjadi peringatan bagi banyak orang tentang bahaya makan berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan. Meski mukbang populer sebagai konten hiburan, penting bagi para pelaku dan penonton untuk menyadari risiko di baliknya.

Mengonsumsi makanan secara seimbang dan memperhatikan kesehatan pencernaan adalah langkah penting untuk mencegah masalah kesehatan di masa depan. Jika kebiasaan makan berlebihan dibiarkan tanpa pengawasan, risiko penyakit kronis dan komplikasi serius bisa semakin meningkat.

Momen ini juga menjadi pengingat bagi para kreator konten untuk lebih bijak dalam membuat tren yang dapat berdampak pada kesehatan banyak orang.

Istana Jadi Tempat Diskusi! Prabowo Undang Rektor PTN & PTS

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan penting dengan para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta pada hari Kamis, 13 Maret 2025, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Acara yang dimulai pada pukul 16.30 WIB ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan kalangan akademisi di Indonesia, serta memperkuat kerjasama dalam bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengungkapkan bahwa acara ini akan menjadi ajang silaturahmi dan diskusi panel antara Presiden Prabowo Subianto dan para pimpinan perguruan tinggi. “Silaturahmi dan diskusi ini penting untuk membuka ruang bagi dialog antara pemerintah dan dunia akademik, sehingga dapat memperkuat sinergi yang ada,” ujarnya dalam keterangannya kepada media.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga hubungan baik antara pemerintah dan akademisi, tetapi juga untuk membahas langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu fokus utama diskusi adalah bagaimana memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan kebijakan nasional yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

Panel diskusi ini akan melibatkan para rektor yang mewakili berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Mereka akan membahas berbagai isu penting, mulai dari pengembangan riset yang relevan dengan kebutuhan bangsa, hingga inovasi-inovasi yang dapat memajukan dunia pendidikan dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

Keputusan untuk menggelar acara ini merupakan langkah konkret dari Presiden Prabowo untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah dan dunia akademik, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan di tanah air. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi kesempatan bagi para rektor untuk menyampaikan berbagai masukan dan ide yang dapat mempercepat pencapaian tujuan-tujuan pembangunan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.

Dengan adanya diskusi ini, diharapkan tercipta kesepahaman yang lebih kuat antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam merumuskan kebijakan yang mendukung kemajuan pendidikan dan riset di Indonesia. Sektor pendidikan yang semakin berkembang pesat membutuhkan dukungan nyata dari seluruh elemen masyarakat, termasuk kolaborasi erat antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta.

Acara ini menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih maju, cerdas, dan berdaya saing tinggi di kancah global.

Bau Mulut Saat Puasa: Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Salah satu masalah umum yang sering dialami saat menjalankan ibadah puasa adalah bau mulut tidak sedap. Kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan membuat seseorang merasa kurang nyaman saat berinteraksi. Namun, mengapa bau mulut lebih sering terjadi selama bulan puasa?

Menurut drg. Paulus Januar dari Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bau mulut, terutama saat seseorang berpuasa. Salah satu penyebab utamanya adalah mulut yang menjadi lebih kering karena berkurangnya produksi air liur.

Mengapa Bau Mulut Lebih Sering Terjadi Saat Puasa?

drg. Paulus menjelaskan bahwa air liur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mulut. Selain membantu membersihkan sisa makanan, air liur juga berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menimbulkan bau tak sedap.

“Ketika berpuasa, produksi air liur berkurang drastis karena tidak ada asupan makanan dan minuman dalam waktu yang lama. Akibatnya, mulut menjadi kering dan bakteri di rongga mulut berkembang lebih cepat. Bakteri inilah yang menghasilkan gas Volatile Sulfur Compounds (VSCs), yang menjadi penyebab utama bau mulut,” ungkap drg. Paulus.

Selain mulut yang kering, bau mulut juga bisa disebabkan oleh sisa makanan yang tertinggal, terutama jika seseorang kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut. Jenis makanan yang dikonsumsi sebelum berpuasa juga dapat berpengaruh, seperti makanan yang mengandung bawang, petai, atau durian, yang aromanya lebih sulit hilang.

Cara Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa

Agar tetap segar sepanjang hari selama berpuasa, drg. Paulus menyarankan beberapa langkah berikut untuk mencegah bau mulut:

  1. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
    Menyikat gigi secara teratur, terutama setelah sahur dan sebelum tidur, sangat penting untuk mengurangi sisa makanan dan plak yang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau mulut.
  2. Membersihkan Lidah dengan Tongue Scraper
    Banyak orang tidak menyadari bahwa bakteri penyebab bau mulut sering kali menumpuk di bagian pangkal lidah. Oleh karena itu, menggunakan alat tongue scraper atau pembersih lidah dapat membantu mengurangi bau tidak sedap.
  3. Mengonsumsi Air yang Cukup Saat Sahur
    Minum banyak air saat sahur dapat membantu merangsang produksi air liur, sehingga mulut tetap lembap lebih lama. Air liur yang cukup akan membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut selama berpuasa.
  4. Sering Berkumur
    Jika mulut terasa kering saat puasa, berkumur dengan air putih atau obat kumur tanpa alkohol dapat menjadi solusi sementara untuk mengurangi bau mulut.
  5. Menghindari Makanan Berbau Tajam
    Saat sahur, sebaiknya hindari makanan yang memiliki aroma menyengat seperti bawang, petai, jengkol, dan durian, karena bau dari makanan ini dapat bertahan lebih lama di mulut dan saluran pernapasan.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, masalah bau mulut saat puasa bisa diminimalkan, sehingga ibadah tetap lancar tanpa rasa tidak nyaman. Tetap jaga kesehatan gigi dan mulut agar tetap segar sepanjang Ramadhan!

Jelang Ramadan, Ini Panduan Berpuasa Buat Sobat Aslam Biar GERD Nggak Kambuh

Bagi umat Muslim, berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban yang harus dijalani. Puasa yang berlangsung selama kurang lebih 12 jam dimulai sebelum matahari terbit hingga terbenam, tentu memberikan tantangan tersendiri, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan, seperti penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease).

Penyakit asam lambung memang sering kali menjadi penghalang bagi seseorang untuk menjalankan puasa dengan nyaman. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan naiknya asam lambung apabila tidak ada asupan makanan untuk membantu proses pencernaan. Namun, apakah pengidap GERD masih bisa berpuasa dengan aman?

Menurut dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, seorang spesialis penyakit dalam, pada umumnya pengidap GERD masih bisa menjalankan puasa, asalkan dalam kondisi yang tidak terlalu parah. Ia menambahkan bahwa puasa hanya tidak dianjurkan untuk mereka yang mengalami kondisi berat seperti ulkus atau erosi pada lambung.

Namun, bagi pengidap GERD yang ingin berpuasa, dr. Aru memberikan beberapa catatan penting. Pertama, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan seberapa berat kondisi yang dialami dan apakah puasa masih aman dilakukan. “Penting untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi lambung agar dapat ditentukan apakah puasa masih memungkinkan atau tidak,” jelas dr. Aru.

Selain itu, bagi mereka yang membutuhkan obat maag atau obat pencernaan, dokter akan memberikan petunjuk yang jelas mengenai cara mengonsumsi obat tersebut selama berpuasa. Selain itu, dokter juga akan memberikan trik-trik yang dapat membantu pengidap GERD agar tetap nyaman selama berpuasa.

Namun, dr. Aru juga mengingatkan bahwa pengidap GERD tidak boleh memaksakan diri jika merasa tidak mampu berpuasa. Jika di tengah hari mendadak mengalami gangguan perut atau masalah pencernaan, lebih baik membatalkan puasa daripada memaksakan diri yang justru bisa memperburuk kondisi. “Jika merasa tidak kuat, lebih baik membatalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter,” kata dr. Aru.

Pola makan yang sehat juga menjadi kunci penting bagi pengidap GERD yang berpuasa. dr. Aru menegaskan pentingnya menghindari makanan pedas atau makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung. Mengatur waktu makan dengan bijak saat berbuka dan sahur juga sangat penting untuk menjaga kestabilan lambung selama berpuasa.

“Jangan sampai puasa menjadi tidak efektif karena pola makan yang tidak tepat. Makan dengan porsi yang sesuai, hindari makanan yang bisa memicu asam lambung,” tambah dr. Aru. Dengan mengikuti anjuran tersebut, pengidap GERD bisa menjalankan puasa dengan lebih nyaman tanpa menambah beban bagi lambung mereka.

Dengan begitu, meski puasa menjadi tantangan bagi pengidap GERD, dengan perhatian dan pengaturan yang tepat, mereka tetap bisa menjalani ibadah Ramadan dengan baik dan aman.

Jalan Kaki di Dalam atau Luar Ruangan? Ini Hasil Penelitiannya

Jalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik paling sederhana yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Latihan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Namun, muncul pertanyaan: Mana yang lebih baik, berjalan kaki di dalam ruangan atau di luar ruangan?

Dikutip dari Times of India, sebagian orang lebih memilih berjalan kaki di taman atau lingkungan sekitar rumah mereka. Sementara itu, tak sedikit pula yang lebih nyaman berjalan di atas treadmill di dalam ruangan. Masing-masing memiliki kelebihan, tetapi manakah yang lebih efektif untuk kesehatan tubuh?

Studi Ilmiah: Jalan Kaki di Dalam atau di Luar Ruangan?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Ecopsychology mencoba membandingkan efek jalan kaki di dalam dan luar ruangan terhadap kesehatan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berjalan di luar ruangan membutuhkan usaha lebih besar dibandingkan berjalan di dalam ruangan.

Penelitian ini melibatkan 74 mahasiswa yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama berjalan kaki di luar ruangan sejauh 600 meter di trotoar datar, sementara kelompok kedua berjalan di atas treadmill dengan durasi yang sama, yakni 15 menit dengan kecepatan masing-masing.

Hasil Penelitian: Jalan Kaki di Luar Lebih Menantang

Dari penelitian ini ditemukan bahwa mereka yang berjalan di luar ruangan mengalami peningkatan detak jantung lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berjalan di dalam ruangan. Hal ini menunjukkan bahwa berjalan di luar memerlukan usaha lebih besar, yang berdampak positif pada kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular.

Selain itu, kelompok yang berjalan di luar ruangan juga lebih cepat merasa lelah dibandingkan dengan mereka yang berjalan di atas treadmill. Faktor seperti permukaan tanah yang tidak rata, angin, dan perubahan suhu lingkungan menjadi tantangan tambahan yang membuat tubuh bekerja lebih keras.

Namun, dari segi aspek psikologis seperti ketenangan, tingkat kelelahan, serta respons emosional positif dan negatif, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kedua kelompok.

Manfaat Tambahan Berjalan di Luar Ruangan

Para peneliti menyimpulkan bahwa berjalan di luar ruangan lebih bermanfaat dibandingkan di dalam ruangan karena beberapa alasan:

  1. Meningkatkan Kesehatan Jantung
    • Peningkatan detak jantung yang lebih tinggi saat berjalan di luar membuat latihan kardiovaskular menjadi lebih efektif.
  2. Meningkatkan Energi dan Mood
    • Berjalan di luar memberi paparan sinar matahari, udara segar, dan pemandangan alam, yang terbukti dapat meningkatkan energi serta mengurangi stres.
  3. Melatih Tubuh Lebih Optimal
    • Faktor lingkungan seperti tanah yang bervariasi, angin, dan kemiringan jalan membuat tubuh bekerja lebih keras, meningkatkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot.

Kesimpulannya, baik berjalan kaki di dalam maupun luar ruangan tetap bermanfaat bagi kesehatan, tetapi jika ingin mendapatkan manfaat yang lebih besar, berjalan di luar ruangan adalah pilihan yang lebih baik. Dengan udara segar, sinar matahari, dan lingkungan yang lebih dinamis, aktivitas ini bisa meningkatkan kesehatan fisik maupun mental secara optimal.

Dompet Dhuafa Bantu Teman Tuli, 1.120 Al-Qur’an Isyarat Disalurkan di Riau

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah penyandang tuli di Indonesia mencapai sekitar 4,9 juta jiwa. Dari angka tersebut, sekitar 4,5 juta orang beragama Islam, yang memiliki kewajiban untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Namun, keterbatasan akses terhadap literatur keagamaan sering kali menjadi hambatan bagi komunitas tuli dalam memahami ajaran Islam secara mendalam.

Menjawab tantangan tersebut, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan ESQ Kemanusiaan menyalurkan sebanyak 1.120 eksemplar Al-Quran Isyarat di Provinsi Riau. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi penyandang tuli dalam memahami dan membaca kitab suci dengan cara yang lebih inklusif.

Mendistribusikan Al-Quran Isyarat ke Sekolah Luar Biasa

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan hak beribadah yang setara bagi semua kalangan, penyaluran Al-Quran Isyarat ini dilakukan di 16 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pekanbaru. Acara utama berlangsung di SLB Pembina, Riau, pada Rabu (12/2/2025). Program ini juga merupakan implementasi dari Undang-Undang Penyandang Disabilitas Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 14 Ayat C, yang menegaskan bahwa setiap individu difabel memiliki hak untuk mengakses literatur keagamaan sesuai kebutuhan mereka.

Kolaborasi dan Dukungan Berbagai Pihak

Hendi Mardika, Pimpinan Dompet Dhuafa Riau, mengungkapkan bahwa program ini dapat terlaksana berkat dana donasi yang dihimpun melalui layanan mobile banking Byond dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Selain itu, ESQ Kemanusiaan turut memainkan peran penting dalam proses distribusi serta memberikan bimbingan bagi peserta pelatihan.

“Kami berharap distribusi Al-Quran Isyarat ini bisa membantu saudara-saudara kita yang tuli dalam memahami Al-Quran, terutama menjelang bulan suci Ramadan. Ke depan, Dompet Dhuafa akan terus memperluas cakupan program ini agar semakin banyak komunitas yang terbantu,” ujar Hendi dalam keterangan resminya, Minggu (23/2/2025).

Inisiatif ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, Dompet Dhuafa telah menyalurkan 500 eksemplar Al-Quran Isyarat di wilayah Jabodetabek. Selain distribusi kitab suci, program ini juga mencakup pelatihan bagi guru SLB, relawan tuli, orang tua, dan guru agama agar mereka dapat memahami metode pembelajaran Al-Quran Isyarat dengan lebih baik.

Pelatihan Membaca Al-Quran Isyarat

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 12-13 Februari 2025, memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mempelajari teknik membaca Al-Quran dengan bahasa isyarat. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta yang memenuhi kriteria akan diberikan sertifikasi resmi.

Hera Firmansyah, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau, menyatakan apresiasinya terhadap program ini. Ia menegaskan bahwa literasi keagamaan harus dapat diakses oleh semua umat Muslim, termasuk komunitas tuli.

“Setiap Muslim memiliki hak yang sama untuk memahami Al-Quran dan mengamalkannya. Kami siap berkolaborasi agar inisiatif seperti ini bisa berkembang lebih luas di Riau dan daerah lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Reny Sriyanti, seorang guru di SLB Pembina Pekanbaru, mengungkapkan bahwa metode pembelajaran yang selama ini digunakan, yaitu verbal oral atau gerakan mulut, kurang efektif bagi murid tuli dengan gangguan pendengaran total. Kehadiran Al-Quran Isyarat menjadi solusi agar mereka bisa belajar dengan cara yang lebih sesuai.

“Sebelumnya, kami hanya mengandalkan metode verbal, yang sulit bagi anak-anak tuli karena bukan bahasa utama mereka. Pelatihan ini memberikan pengalaman baru dan sangat membantu dalam proses pengajaran,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, para pengajar di SLB Pembina Pekanbaru berencana menerapkan metode pembelajaran Al-Quran Isyarat dua kali dalam seminggu dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Antusiasme Komunitas Tuli terhadap Program Ini

Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Riau, Annela Rahma Syahrul, menyatakan rasa syukur dan kegembiraannya atas inisiatif ini. Menurutnya, program ini adalah terobosan besar bagi komunitas tuli di Indonesia.

“Alhamdulillah, ini adalah pengalaman berharga bagi kami. Dengan adanya pelatihan ini, kami bisa menyebarluaskan metode membaca Al-Quran Isyarat kepada lebih banyak teman-teman tuli di komunitas,” ujar Annela.

Selain sesi teori, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk langsung mempraktikkan pembacaan Al-Quran Isyarat bersama murid-murid SLB dan berbagai pihak terkait pada Jumat (14/2/2025). Program ini akan terus berlanjut selama tiga bulan ke depan, dengan pendampingan dari ESQ Kemanusiaan untuk memastikan efektivitas pembelajaran.

Langkah Menuju Inklusi yang Lebih Luas

Program ini diharapkan menjadi titik awal bagi perluasan akses pendidikan keagamaan bagi penyandang tuli di seluruh Indonesia. Dengan dukungan berbagai pihak—mulai dari komunitas, lembaga pendidikan, hingga pemerintah—metode pembelajaran berbasis bahasa isyarat dapat diterapkan secara lebih luas dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar distribusi kitab suci, inisiatif ini menjadi simbol bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjalankan ibadahnya.

Kaum Terdidik dan Kemerdekaan Indonesia: Peran yang Tak Terlupakan

Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari perjuangan yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga lahir dari semangat pendidikan dan kesadaran kolektif masyarakat. Perjuangan kemerdekaan telah dibangun oleh gelombang pemikiran kritis dan kepedulian yang mendalam dari berbagai lapisan masyarakat, yang menyadari bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri.

Sejarah mencatat bahwa perlawanan terhadap penjajahan dilakukan melalui berbagai pendekatan. Tidak hanya melalui pertempuran di medan perang, gerakan sosial dan ideologi yang lahir dari pendidikan tinggi memainkan peran krusial. Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara membuktikan bahwa wawasan dan pemikiran kritis dapat menginspirasi rakyat untuk bersatu melawan penjajahan. Mereka dengan gigih menyebarkan gagasan nasionalisme yang menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong demi mencapai cita-cita kemerdekaan.

Pendidikan telah menjadi kunci utama dalam membentuk karakter bangsa. Dengan semakin banyaknya sekolah yang dibuka sejak era politik etis, generasi muda Indonesia tumbuh dengan pemahaman mendalam mengenai hak, kewajiban, dan arti sebuah negara merdeka. Para intelektual dan pelopor pergerakan menggunakan pendidikan sebagai alat untuk membuka mata rakyat terhadap pentingnya kedaulatan dan keadilan sosial. Hal ini tidak hanya menguatkan mental perlawanan terhadap kekuasaan asing, tetapi juga membangun fondasi bagi sistem pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan.

Selain itu, organisasi-organisasi nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia turut berperan sebagai wadah bagi para terpelajar dan tokoh masyarakat untuk menggalang dukungan. Lewat pertemuan, diskusi, dan penerbitan surat kabar, mereka menyebarkan ide-ide progresif yang kemudian menjadi semangat perjuangan di kalangan rakyat. Momentum seperti Sumpah Pemuda pada tahun 1928 menjadi simbol penting persatuan, di mana para pemuda dari berbagai daerah bersatu untuk mengukuhkan tekad melawan penjajahan.

Tidak kalah penting, media massa juga berperan strategis dalam menyebarkan semangat nasionalisme. Melalui artikel, opini, dan pemberitaan, surat kabar serta majalah membantu membangun kesadaran akan pentingnya merdeka, sekaligus menjadi sarana untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Media yang berkembang pesat pada masa itu berperan sebagai penghubung antara ideologi nasional dan realitas kehidupan sehari-hari.

Kini, warisan perjuangan tersebut menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan. Di tengah tantangan zaman modern, penting bagi masyarakat untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan dan kepedulian sosial. Semangat kritis, inovasi, dan kerja sama yang telah diwariskan oleh para pendahulu harus terus diterapkan dalam upaya pembangunan bangsa. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya merayakan kemerdekaan sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai proses berkelanjutan untuk mewujudkan negara yang adil, makmur, dan berdaulat.

Jangan Sepelekan! Gigi Berlubang Bisa Berujung Kematian

Banyak yang menganggap gigi berlubang sebagai masalah sepele, padahal jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius yang berujung pada kematian. Menurut Dr. Paulus Januar, drg, MSi, CMC, dari Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), menjaga kesehatan gigi dengan pemeriksaan rutin adalah langkah penting untuk mencegah risiko fatal akibat infeksi gigi.

Gigi Berlubang Sering Tak Disadari

Dr. Paulus menjelaskan bahwa banyak orang tidak menyadari adanya gigi berlubang karena pada tahap awal, kondisi ini sering kali tidak menimbulkan rasa sakit. Akibatnya, banyak yang menunda perawatan hingga lubang semakin besar dan menyebabkan masalah serius.

“Gigi berlubang yang kecil sering tidak terasa, sehingga banyak orang mengabaikannya. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi setiap enam bulan sekali agar bisa terdeteksi sejak dini,” jelas Dr. Paulus pada Sabtu (16/2/2025).

Jika dibiarkan, gigi berlubang bisa menjadi sumber infeksi yang menyebar ke berbagai organ tubuh dan berpotensi membahayakan nyawa.

Kasus Tragis, Infeksi Gigi Berakhir Fatal

Belakangan ini, media sosial ramai membicarakan kisah tragis yang menimpa seorang pria bernama Firmansyah (41). Istrinya, Amanda Prawiria, membagikan pengalaman pahit kehilangan suaminya akibat infeksi gigi yang tidak ditangani dengan baik.

Awalnya, Firmansyah hanya mengalami nyeri ringan di giginya. Namun, karena diabaikan, infeksi menyebar ke leher dan bahu hingga membuat kondisinya semakin kritis. Ia pun harus menjalani operasi darurat dan dirawat di ICU.

“Hari keempat di ICU, dokter menghentikan obat penenang agar abi bisa sadar, tetapi tidak ada respons. Tekanan darahnya terus menurun, oksigen sudah maksimal, tapi kondisi semakin buruk. Hingga akhirnya, abi meninggal di depan mataku. Rasanya seperti mimpi buruk,” tulis Amanda dalam unggahannya yang viral.

Kisah ini menjadi pengingat bagi semua orang bahwa kesehatan gigi bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Jika infeksi sudah menyebar, dampaknya bisa sangat fatal.

Jangan Tunggu Sakit, Cegah Sebelum Terlambat!

Agar kejadian serupa tidak terulang, Dr. Paulus menekankan pentingnya perawatan gigi sejak dini. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah komplikasi akibat gigi berlubang:

Periksa gigi secara rutin setiap enam bulan sekali
Segera tangani gigi berlubang sebelum infeksi menyebar
Rajin menyikat gigi minimal dua kali sehari
Gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela gigi

Jangan menunda hingga kondisinya memburuk. Merawat kesehatan gigi bukan sekadar untuk kenyamanan, tetapi juga dapat mencegah risiko fatal. Pastikan untuk memeriksakan gigimu sebelum terlambat!

Anggaran Dipangkas, Tapi Dana Beasiswa Rp 14,7 Triliun Tetap Utuh!

Pemerintah menegaskan bahwa anggaran untuk program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahun 2025 senilai Rp 14,7 triliun tetap aman dan tidak akan terpengaruh oleh kebijakan penghematan anggaran. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa dana ini akan tetap disalurkan sepenuhnya kepada mahasiswa penerima tanpa ada pemotongan sedikit pun.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (14/2/2025), Sri Mulyani menegaskan bahwa program KIP tetap menjadi prioritas pemerintah untuk mendukung akses pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Pemerintah berkomitmen agar setiap penerima beasiswa tetap mendapatkan hak mereka tanpa kendala anggaran.

Jumlah Penerima Beasiswa KIP Tahun 2025

Berdasarkan laporan resmi yang disampaikan, jumlah penerima beasiswa KIP pada tahun 2025 mencapai 1.040.192 mahasiswa. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14,698 triliun, yang jumlahnya tetap sama seperti tahun sebelumnya.

“Untuk tahun anggaran 2025, total penerima beasiswa KIP adalah sebanyak 1.040.192 mahasiswa, dengan anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp 14,698 triliun,” jelas Sri Mulyani.

Beasiswa Aman, Mahasiswa Diminta Tetap Tenang

Di tengah berbagai spekulasi mengenai kemungkinan pemangkasan dana pendidikan, Sri Mulyani menegaskan bahwa beasiswa KIP tidak akan terkena pemotongan apa pun. Ia meminta para mahasiswa untuk tetap fokus pada studi mereka tanpa rasa khawatir terhadap isu pemangkasan anggaran.

“Kami pastikan anggaran ini tidak terkena pemotongan dan tetap disalurkan sesuai rencana,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga mendorong agar mahasiswa penerima beasiswa bisa memanfaatkan dana tersebut dengan baik demi kelancaran studi mereka.

Komitmen Pemerintah Terhadap Pendidikan

Keputusan untuk tetap mempertahankan anggaran beasiswa KIP mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung sektor pendidikan tinggi di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing di masa depan.

Dengan kepastian ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih fokus dalam menyelesaikan pendidikan mereka tanpa kendala finansial. Pemerintah juga menegaskan bahwa sektor pendidikan akan tetap menjadi prioritas utama, meskipun menghadapi tantangan ekonomi.

Keberlanjutan beasiswa KIP menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam menjamin akses pendidikan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.