Tag Archives: Pariwisata Berkelanjutan

https://solfestofficial.com

Transformasi Pantai Batu Belig: Upaya Badung Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan di Bali!

Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, telah meresmikan penataan Pantai Batu Belig, Kerobokan, melalui ritual pemelaspasan, sebagai langkah penting dalam meningkatkan sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menjelaskan bahwa penataan pantai ini melibatkan pembangunan berbagai fasilitas umum, seperti kios-kios untuk masyarakat, serta sarana dan prasarana lainnya yang mendukung aktivitas ekonomi warga setempat. Proyek ini dibiayai melalui anggaran perubahan 2024 sebesar Rp48 miliar yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Salah satu rencana utama dalam proyek ini adalah pelebaran sempadan pantai hingga 120 meter dari garis pantai menggunakan metode pengisian pasir dari dasar laut. Proses tersebut akan melibatkan kapal tanker yang menyedot pasir dari laut untuk kemudian disebarkan di daratan. Selain itu, teknologi Geotextile akan digunakan untuk mencegah pasir kembali ke laut, sehingga hasilnya lebih tahan lama.

Penataan ini tidak hanya berfokus pada Pantai Batu Belig, tetapi juga mencakup Pantai Berawa hingga kawasan Kuta, Seminyak, dan Legian, dengan total pelebaran pantai sepanjang 5 kilometer. Proyek besar ini direncanakan selesai pada Februari 2025 dan diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan serta keamanan bagi para wisatawan.

Bupati Giri Prasta menyebutkan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata dalam menciptakan kawasan pantai yang lebih tertata, aman, dan nyaman, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan, proyek ini juga selaras dengan tradisi dan budaya Bali.

Ia menegaskan bahwa penataan Pantai Batu Belig merupakan bagian dari visi pemerintah Kabupaten Badung untuk memperkuat posisinya sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berkualitas, berkelanjutan, dan tetap menghormati kearifan lokal.

Pulau Penyengat: Destinasi Sejarah dan Religi yang Diperkaya Gerakan Wisata Bersih

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyebut Pulau Penyengat di Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dengan daya tarik budaya, sejarah, dan religi yang luar biasa. Dalam kunjungannya pada Senin (30/12), ia mengapresiasi potensi Pulau Penyengat yang kaya akan nilai historis, termasuk Masjid Raya Sultan Riau dan kompleks makam Engku Puteri Raja Hamidah, permaisuri Sultan Mahmud Riayat Syah.

“Pulau Penyengat memiliki potensi wisata yang sangat kuat. Dengan penguatan storytelling, wisatawan dapat menikmati pengalaman lebih mendalam saat mengunjungi tempat ini,” ujar Ni Luh dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ni Luh menyoroti perkembangan infrastruktur di Pulau Penyengat, seperti dermaga dan jalan yang sudah memadai untuk mendukung aktivitas wisata. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan destinasi, termasuk penambahan toilet umum yang dilengkapi dengan akses air bersih.

Namun, pengelolaan sampah menjadi tantangan tersendiri. Meskipun fasilitas TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sudah tersedia, daya listrik yang tidak memadai menghambat optimalisasi alat pengolahan sampah. Hal ini, menurutnya, memerlukan perhatian lebih, baik dari pemerintah daerah maupun pusat.

Sebagai bagian dari komitmen mewujudkan pariwisata berkelanjutan, Kementerian Pariwisata RI akan meluncurkan Gerakan Wisata Bersih. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kebersihan destinasi wisata melalui kolaborasi dengan kementerian, lembaga, dan masyarakat lokal. Plt. Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menyatakan bahwa program ini juga melibatkan pihak industri melalui CSR dan PKBL BUMN.

“Kami akan menggandeng mitra strategis untuk memastikan implementasi Gerakan Wisata Bersih berjalan maksimal. Saat peluncuran nanti, akan ada deklarasi bersama untuk mendukung gerakan ini,” jelas Hariyanto.

Ni Luh menegaskan bahwa fokus Kementerian Pariwisata adalah menciptakan destinasi wisata yang berkualitas dan kompetitif. Dukungan melalui inisiatif kebersihan dan pengelolaan infrastruktur yang baik diharapkan dapat menjadikan Pulau Penyengat sebagai tujuan wisata unggulan, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.

Dengan kombinasi nilai sejarah, religi, dan komitmen pada kebersihan, Pulau Penyengat siap menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan.

Inovasi Wisata Lembang dan Bandung: Mystical Forest hingga Angklung Bertema Digital

Dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang pengembangan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan, Kementerian Pariwisata RI melalui Politeknik Pariwisata NHI Bandung kembali melakukan peninjauan destinasi wisata pada Selasa (31/12/2024). Kali ini, perhatian tertuju pada dua ikon wisata Jawa Barat, yaitu Dusun Bambu di kaki Gunung Burangrang, Lembang, dan Saung Angklung Udjo di Kota Bandung.

Saung Angklung Udjo menunjukkan kesiapan matang untuk menyambut peningkatan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sistem reservasi berbasis digital diterapkan untuk memprediksi kunjungan dengan akurat. Tiket dijual melalui platform daring dan agen perjalanan konvensional. Demi kenyamanan pengunjung, pemesanan dihentikan jika kapasitas sudah terpenuhi.

Selama periode libur Nataru, Saung Angklung Udjo mencatat lebih dari 24.000 konfirmasi kedatangan. Untuk menarik lebih banyak pengunjung, pengelola menawarkan diskon tiket masuk. Menurut Taufik Hidayat Udjo, persiapan maksimal telah dilakukan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada para pengunjung.

Di sisi lain, Dusun Bambu menghadirkan inovasi baru dengan meluncurkan wahana malam interaktif bertajuk Mystical Forest. Kolaborasi dengan We.Outbound dan Sembilan Matahari menghasilkan pengalaman unik yang memadukan keindahan alam, seni, dan teknologi. Wahana ini mengusung tema pelestarian air dan keajaiban alam, menawarkan suasana magis seperti dalam film Avatar.

Sebagai bagian dari promosi, tiket masuk Mystical Forest dijual dengan harga khusus Rp12.000 melalui program 12.12, ditambah layanan tambahan seperti face painting gratis dan pengalaman bermain Rainbow Slide. Selama periode 16 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, wisatawan dapat menikmati wisata malam dengan tiket reguler seharga Rp40.000.

Creative Manager We Family Outbound, Alvin Arief, menegaskan bahwa wahana ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membawa pesan edukatif tentang pentingnya pelestarian lingkungan. “Kami berharap inovasi ini meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan pengalaman yang berkesan,” ujar Alvin.

Kementerian Pariwisata RI terus mendukung pengembangan destinasi berkualitas dan berkelanjutan. Direktur Poltekpar NHI Bandung, Anwari Masatip, menegaskan bahwa langkah-langkah seperti ini mencerminkan semangat untuk menghadirkan pariwisata yang tidak hanya memanjakan wisatawan tetapi juga melestarikan budaya dan lingkungan.

Dengan berbagai inovasi yang dihadirkan Dusun Bambu dan Saung Angklung Udjo, libur Nataru tahun ini diharapkan menjadi momen berkesan bagi wisatawan. Pendekatan yang aman, nyaman, dan berorientasi pada pengalaman mendalam menjadi kunci menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan dunia.