Isu kesehatan mengenai konsumsi seblak dan bakso kembali mencuat setelah sejumlah laporan menyebutkan bahwa kebiasaan makan kedua makanan tersebut dapat memicu anemia. Hal ini menjadi perhatian khusus, terutama di kalangan remaja putri yang lebih suka mengonsumsi makanan ini. Penjelasan dari dokter gizi pun diperlukan untuk memahami risiko yang mungkin ditimbulkan.
Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Menurut data dari WHO, kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum dari anemia di seluruh dunia, terutama pada anak-anak dan remaja. Ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang nutrisi sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan ini.
Dokter spesialis gizi, dr. Johanes Chandrawinata, SpGK, menjelaskan bahwa baik seblak maupun bakso memiliki kandungan gizi yang rendah. Bakso, yang terbuat dari tepung dan daging sapi dalam jumlah kecil, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi tubuh. Sementara itu, seblak yang kaya karbohidrat dan lemak juga minim protein serta tidak mengandung sumber zat besi nabati yang cukup. Ini mencerminkan pentingnya variasi dalam pola makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Di Kabupaten Karawang, dilaporkan bahwa ribuan remaja putri mengalami anemia akibat kebiasaan mengonsumsi seblak dan bakso secara berlebihan. Data menunjukkan bahwa 8.861 remaja putri mengalami anemia dengan tingkatan bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Hal ini menunjukkan bahwa pola makan yang tidak sehat dapat berdampak serius pada kesehatan remaja.
Dr. Johanes juga menekankan pentingnya kebersihan dalam pengolahan makanan untuk mencegah infeksi cacing tambang yang bisa memperburuk kondisi anemia. Makanan yang tidak diolah dengan baik dapat terkontaminasi oleh parasit yang berbahaya bagi kesehatan. Ini menunjukkan bahwa selain memperhatikan asupan gizi, kebersihan makanan juga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan.
Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko anemia akibat konsumsi seblak dan bakso, masyarakat disarankan untuk lebih memperhatikan pola makan mereka. Memperbanyak konsumsi daging merah dan sayuran hijau serta menjaga kebersihan saat mengolah makanan adalah langkah-langkah penting untuk mencegah anemia. Diharapkan bahwa informasi ini dapat membantu masyarakat memahami pentingnya nutrisi seimbang demi kesehatan yang lebih baik.